Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Menyembuhkan Kekerdilan Emosional

9 Desember 2017   21:56 Diperbarui: 9 Desember 2017   22:15 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar koleksi pribadi

Kekerdilan emosional bisa terjadi tidak perlu karena orang tua menyiksa anak secara fisik, tuntutan orang tua dan minimnya ekspresi kasih sayang dari orang tua sudah dapat menimbulkan dampak emosional negatif pada anak. Tetapi orangtua yang sering memeluk anaknya atau mengatakan bahwa ia bahagia bisa menjadi orang tua bagi anak-anaknya, hal ini menjadi makanan psikologi yang bisa  menyuburkan sisi emosionalnya.

Bagi Anda yang mengalami kondisi kekerdilan emosional seperti Richard, Anda masih  bisa mengalami kesembuhan secara emosional sehingga kemampuan Anda untuk mengasihi pasangan, anak-anak, saudara dan sahabat bisa dipulihkan ketika Anda mengalami kasih Tuhan yang menciptakan hidup Anda. Pengalaman spiritual dengan kasih Tuhan terbukti bisa mengubah hidup orang melampaui usaha manusia dan bahkan pendekatan profesional manapun.

Kitab suci menegaskan kasih sayang Tuhan yang melampaui kasih sayang orang tua manapun: "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku." Pengalaman spiritual dengan kasih Tuhan membuat kita akan merasa diterima apa adanya, dikasihi tanpa syarat, selalu tersedia pengampunan untuk kesalahan-kesalahan kita dan kehangatan batin yang akan memuaskan kebutuhan emosional kita. 

Dalam hal ini tidak salah dan tidak berlebihan jika Anda meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan rohaniawan yang bisa memahami kondisi Anda dan mendoakan Anda.

Di akhir tulisan ini saya mendorong Anda untuk bangkit keluar dari kekerdilan emosional yang membelenggu hidup Anda selama ini. Anda tidak bisa mengubah apa yang telah dilakukan atau diberikan orang tua terhadap Anda di masa-masa pertumbuhan Anda, tetapi Anda bisa mengubah hati dan perasaan Anda saat ini. Dimulai dengan satu keputusan untuk berubah. 

Dilanjutkan dengan melangkah untuk menemukan dan menerima kasih sayang sejati dari Sang Pencipta yang bisa menggantikan kasih sayang orang tua dan diteruskan dengan mengubah sikap serta kebiasaan menyatakan bahasa kasih terhadap orang-orang di sekitar kita. Sekali lagi saya dorong Anda: Semuanya bisa berubah kalau kita mau berubah. (hatebe/9/12/2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun