Kekerdilan emosional bisa terjadi tidak perlu karena orang tua menyiksa anak secara fisik, tuntutan orang tua dan minimnya ekspresi kasih sayang dari orang tua sudah dapat menimbulkan dampak emosional negatif pada anak. Tetapi orangtua yang sering memeluk anaknya atau mengatakan bahwa ia bahagia bisa menjadi orang tua bagi anak-anaknya, hal ini menjadi makanan psikologi yang bisa  menyuburkan sisi emosionalnya.
Bagi Anda yang mengalami kondisi kekerdilan emosional seperti Richard, Anda masih  bisa mengalami kesembuhan secara emosional sehingga kemampuan Anda untuk mengasihi pasangan, anak-anak, saudara dan sahabat bisa dipulihkan ketika Anda mengalami kasih Tuhan yang menciptakan hidup Anda. Pengalaman spiritual dengan kasih Tuhan terbukti bisa mengubah hidup orang melampaui usaha manusia dan bahkan pendekatan profesional manapun.
Kitab suci menegaskan kasih sayang Tuhan yang melampaui kasih sayang orang tua manapun: "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku." Pengalaman spiritual dengan kasih Tuhan membuat kita akan merasa diterima apa adanya, dikasihi tanpa syarat, selalu tersedia pengampunan untuk kesalahan-kesalahan kita dan kehangatan batin yang akan memuaskan kebutuhan emosional kita.Â
Dalam hal ini tidak salah dan tidak berlebihan jika Anda meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan rohaniawan yang bisa memahami kondisi Anda dan mendoakan Anda.
Di akhir tulisan ini saya mendorong Anda untuk bangkit keluar dari kekerdilan emosional yang membelenggu hidup Anda selama ini. Anda tidak bisa mengubah apa yang telah dilakukan atau diberikan orang tua terhadap Anda di masa-masa pertumbuhan Anda, tetapi Anda bisa mengubah hati dan perasaan Anda saat ini. Dimulai dengan satu keputusan untuk berubah.Â
Dilanjutkan dengan melangkah untuk menemukan dan menerima kasih sayang sejati dari Sang Pencipta yang bisa menggantikan kasih sayang orang tua dan diteruskan dengan mengubah sikap serta kebiasaan menyatakan bahasa kasih terhadap orang-orang di sekitar kita. Sekali lagi saya dorong Anda: Semuanya bisa berubah kalau kita mau berubah. (hatebe/9/12/2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H