Bayangan siapa yang berkelebat mondar mandir.Â
Berbisik pelan lewat angin malam.Â
Menyusup lewat pintu telinga.Â
Masuk mengisi kekosongan ruang hati.Â
Lalu menggumamkan tembang asmara dana.Â
Pada kesunyian yang semakin sunyi.Â
Pada kenangan yang semakin mendekatkan jarak perjalanan lama.Â
Memuntahkan semua catatan dilangit langit impian.Â
Hingga tak tersisa rindu yang pernah kita rasakan.
Semua beku membisu, jadi batu.Â
Dan kita tak saling mengenal.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!