Sungailiat.
Pengurus Yayasan Bangka Alam Lestari, kembali melakukan penyelamatan lingkungan alam yang rusak, setelah sebelumnya menanam pohon trembesi sepanjang jalan lintas timur, Bangka. Untuk kegiatan ke dua ini menanam bibit pohon buah-buahan serta bibit pohon pelindung dan melepas ratusan burung, di Bukit Rebo, Kabupaten Bangka, Senin (14/01/2019).
Kegiatan dihadiri Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan, para kepala dinas kabupaten, propinsi serta undangan yang lain.
Gubernur Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan kepada awak media menjelaskan, bahwa kegiatan ini tidak sekedar menanam. Tapi tugas kita semua melindungi dan menjaga tanaman yang kita tanam, sehingga lingkungan tetap terus lestari. Kita lestarikan lingkungan alam dibukit Rebo ini, karena lingkungan disini rusak. Dibukit Rebo ini ada penambangan batu dan juga penebangan pohon. Maka harus dihentikan dengan cara mengganti pohon yang rusak dengan nenami bibit tanaman baru. "Tadi sudah kita tegaskan bagi yang merusak lingkungan  harus ditangkap dan dilaporkan ke Polhut," tegasnya.Menanggapi pelestarian lingkungan dengan menanam tanaman hanya kegiatan seremonial? Langsung dijawab oleh orang nomor satu di Babel ini. Menurutnya, untuk kegiatan ini lain dan tidak seremonial. Karena kegiatan ini dilakukan oleh Yayasan Bangka Alam Lestari dengan profesional. Sebab dengan teknis baru yaitu kompos block ditanam  ditanaman yang baru ditanam. Fungsi kompos block akan memberi makanan kepada tanaman selama kurun waktu dua tahun. Jadi kita tidak usah memberi pupuk ketanaman selama dua tahun,"Kita akan kontrol terus tanaman yang ditanam dan kita berharap agar semua ikut menjaga lingkungan,"tuturnya.
Sementara pimpinan Yayasan Bangka Alam Lestari, Ahung (Tjen Foeng Fa, mengatakan akan terus tetap memperbaiki linglungan yang rusak dan menjaga lingkungan didaerah ini. Kegiatan yang ke dua ini disamping menanam 4000 pohon buah-buahan dan 1000 pohon peneduh juga melepas hewan, yaitu ratusan burung di Bukit Rebo. (heru sudrajat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H