Tidak lagi bisa diingkari, melihat geliat malam, dalam hingar bingar kehidupan yang sungguh mencemaskan di negeri ini.Â
Ini negeri yang penuh mimpi basa basi tampa terkendali. Setiap langkah, hembusan nafas tercium aroma sakit hati. Â Yang tak henti-hentinya saling memusuhi.Â
Setiap kata yang terucap, digoreng dijadikan senjata untuk membunuh lawan politiknya. Bahkan semua kata, tingkah laku dan kentutpun digoreng jadi panas.Â
Sungguh negeri yang baru musim, goreng menggoreng. Sehingga lupa menutup bau gosong dalam gorengan. Imbasnya rakyat terpanggang, menggelepar dalam kemiskinan yang semakin menumpuk dilorong-lorong gelap kehidupan.Â
Nyanyian kelaparan setiap malam nyaring menggema. Dari dinding -dinding baja dibawah jembatan kota. Orang-orang pinggiran silau menatap warna-warni lampu yang selalu tak jujur memberi cahanya.Â
Sungguh negeri yang penuh angan-angan, Â yang setiap detiknya berjibun gelandangan, dalam nyanyian kemiskinan.Â
Sungailiat, Bangka 11 Des 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H