Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelap di Titik Kejujuran

29 September 2018   20:59 Diperbarui: 29 September 2018   21:21 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak sepenuhnya kegelapan menutup ruang hampa jiwa. Ada celah yang bisa diterobos lewat doa.

Meski dalam doa pun kita tak sepenuhnya jujur. Kadang kita menyalahkan Tuhan yang tak pernah mengabulkan doa kita. 

Seperti pertemuan yang sudah-sudah, selalu kau katakan kehidupan ini banyak gelapnya dari pada terang. Ketidak jujuran seperti benalu yang menempel kuat dalam kehidupan.

Semua orang-orang pernah mengalami kegelapan, sekalipun itu, bupati, walikota, gubernur, menteri bahkan presiden. 

Malam yang diterangi bulan purnama serta kerlap-kerlip lampu kota pun, masih terselip ruang gelapnya. Malam tak sepenuhnya jujur.

Padahal dalam kegelapan itulah, titik kejujuran yang harus kita raih. Meski kita tidak ingin.

Sungailiat, 29 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun