Menelan sepi sendiri, dalam menunggu datangnya bulan nanar diatas kepala.
Seperti janji yang dituliskan diantara daun-daun muda penuh wangi bunga. Kau janjikan bawa seribu kisah-kisah asmara dengan lagu dandang gula.
Lalu kau tunjukkan  cahaya-cahaya gemerlap bintang gemintang yang berkelap kelip diatas mimpi-mimpi yang dibangun.
Sungguh seperti sebuah pesta ulang tahun para dewa-dewi, tanpa ada nyala lilin maupun kue ulang tahun yang tinggi menembus langit.
Hanya catatan usang dilembar peristiwa yang pernah disandang. Malam ini keseimbangan hati seperti diuji. Menunggu janji dibatas mimpi, tanpa ditemani sepi. Karena sepi sudah ditelan berkali-kali.
Dan malam  tak membagi sepi.
Sungailiat 26 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H