Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lada Bangka Saatnya Menuju industrialisasi

19 Juli 2018   08:26 Diperbarui: 19 Juli 2018   08:33 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lada di Kabupaten Bangka sudah saatnya menuju industrialisasi dan kita seharusnya mulai berpikir bukan lagi budi daya lada. Tapi bagaimana memasarkannya ke luar negeri tanpa melalui Singapura. Untuk itu tugas pemerintah daerah kedepan harus bertemu langsung dengan menteri dan paparan langsung mengenai industrialisasi. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Kemas Arfani Rahman, diruang kerjanya, Rabu (18/07/2018).

Dijelaskan Kemas Arfani, untuk itu butuh komitmen bersama, antara pemerintah daerah, masyarakat petani lada serta pengusaha. Pemerintah daerah serius turun tangan membentuk unit pengolahan lada di Kecamatan dengan mengaktifkan Bumdes dan ditopang BUMD. Sebab produksi lada kita masih dalam bentuk bijian, namun dengan adanya unit pengolahan lada, bisa dikemas dalam bentuk tepung. Dengan begitu pasar lokal yang bermain, bisa  di Jakarta, Bali dan daerah lain, bahkan sampai ke luar negeri,"Yang penting lada dipasarkan keluar, tanpa melalui Singapura. Makanya harus segera ketemu menteri terkait, untuk menjelaskan persoalan lada di Bangka,"tuturnya.

Ditambahkan Kemas Arfani, hasil lada di Bangka ini memiliki kelebihan sendiri.yang tidak sama dengan hasil lada di Lampung, Vietnam, India serta daerah penghasil lada di daerah lain. Lada Bangka memiliki kadar pedas yang tidak ada bandingannya.  Untuk itu sangat dibutuhkan sekali unit pengolahan lada di setiap kecamatan dengan mengaktifkan Bumdes dan BUMD guna mempertahankan  kualitas lada kita tetap unggul. Kemudian lada yang baik itu, ciri-cirinya ukuran biji seragam, sama dan warna biji lada putih kekuning kuningan serta kadar air dibawah 13 %. 

Kalau kadar air masih diatas 13% harus dipanggang lagi lewat sinar matahari sampai turun hingga 13%. pengolahan lada,"Makanya pemerintah daerah segera mungkin membentuk unit-unit pengolahan lada di setiap kecamatan lewat Bumdes dan BUMD. Dari situlah awal menuju lada kita ke industrialisasi," pungkasnya. (heru sudrajat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun