Sungailiat---Menjawab tantangan tokoh nelayan Sungailiat M.Ali yang menantang para pasangan calon yang maju di pemilihan bupati dan wakil bupati Bangka untuk kontrak politik mengenai pengerukan pendangkalan Muara Air Kantung  secara profesional, maka tantangan itu di sikapi pasangan calon Berdikari (Bersama Daniel kek Fadilah Sabri) siap untuk kontrak politik dengan para warga nelayan yang tinggal di wilayah pesisir,"Saya bersama Pak Daniel siap untuk mengerjakan pengerukan muara secara profesional dan berani kontrak politik dengan nelayan yang tinggal diwilayah pesisir,"tegas calaon wakil bupati Bangka, Fadillah Sabri ST M Eng, Kamis (15/02/2018) di Sungailiat.
Dijelaskan Fadillah Sabri, persoalan untuk menggarap pengerukan pendangkalan muara Air Kantung itu sebenarnya tidak ribet dan sederhana. masalahnya itu hanya mau atau tidak dan semua kembali pada pengambil kebijakan secara profesional. Sebab tahun 2012 kita pernah membawa profesor dari Jepang datang melihat dari dekat ke muara Air Kantung, kita telusuri sungai-sungai serta melakukan kajian,"Makanya kemaren usai kegiatan undian nomor urut pasangan calon, saya langsung ke muara bertemu dengan nelayan. Saya terkejut melihat gundukan pasir menggunung berada di pintu keluar masuk bagi nelayan melaut. Kasihan para nelayan itu,"tuturnya.
Ditambahkan Fadillah Sabri paslon Beridkari siap menerima tantangan itu untuk membantu pengerukan pendangkalan muara. Tentunya warga nelayan harus juga benar-benar membantu perjuangan kita,"Saya berani menjawab tantangan nelayan, karena sarjana teknik dan master saya sumber daya air. Doakan saja semoga saya dan pak Daniel bisa memimpin di Bangka,"ujarnya.
Disinggung apa yang dilakukan kalau nanti terplih, selain pengerukan muara? Fadillah Sabri yang juga seorang ustad tersohor di Bangka ini mengatakan, tentunya  yang pertama memberikan energi baru bagi birokrasi,  mereka para pegawai ini seperti mati suri. Karena orang bekerja itu harus memiliki motivasi, kalau tidak ada motivasi dalam bekerja, sama saja tidak bekerja, makanya  harus memberi semangat, sehingga mampu melayani masyarakat dengan baik,"Menjadi pemimpin itu harus mampu melayani, kalau tidak mau melayani masyarakat jangan jadi pemimpin. Kemudian langkah berikutnya harus mensejahterakan rakyat."pungkas Fadillah Sabri yang harus rela melepas jabatan wakil Rektor UBB (Universitas Bangka Belitung).  (heru sudrajat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H