Tidurlah anakku dalam dekapan bunda.
Dalam tembang asmara dana.
Tak berselimut sutera.
Hanya terbungkus daun-daun.
Beralas lipatan kardus dari sisa pesta penguasa.
Tak berguling, karena hidup sudah terguling-guling.
Apalagi berbantal, mental sudah terpental.
Dalam kehidupan yang penuh kayal.
Tidurlah anakku dipusaran mimpi.
Yang penuh teka-teki dalam berebut rezeki.
Malam ini kita harus menelan kekecewaan lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!