Kopi flores bajawa memiliki rasa yang sedikit pahit di bandingkan dengan kopi-kopi single origin di indonesia, namun bukan pahit yang kita rasakan pada kopi robusta. Â Selain itu kopi flores bajawa memiliki rasa kacang dan aroma tembakau saat kita merasakan kopi di ujung rasanya. Â
Selain itu tingkat acidity atau keasaman pada kopi flores bajawa berada pada level sedang sehingga cocok bagi penikmat kopi yang tidak terlalu menyukai kopi yang tingkat acidity yang tinggi. Â
Secara keseluruhan rasa dari kopi flores bajawa sendiri lebih membangun rasa dari kacang-kacangan itu sendiri dengan body yang tebal  jadi terkesan agak sedikit pahit ketimbang kopi indonesia lainnya.
Karena kopi ini memiliki body yang tebal, tak jarang banyak coffee shop menjadikan flores bajawa sebagai salah satu kopi house blend mereka untuk espresso sebagai kopi dasar pembuat cappucinno atau latte. Â Jika di seduh menggunakan alat seduh manual, kopi flores bajawa akan sangat nikmat jika kita menyeduhnya menggunakan alat V60 atau Chemex jika ingin merasakan aftertaste clean saat kita nikmati.
Perkebunan kopi flores bajawa ini memiliki luas sekitar 6500 ha, rata-rata produksi sebanyak 1 ton per ha green bean. Â Pada tahun 2012 kementrian hukum dan HAM memberikan sertifikasi Indikasi Geografis dan menetapkan daerah ini menjadi daerah produksi kopi arabika flores bajawa. Â Data tahun 2018 menyebutkan peningkata produksi kopi flores bajawa dari tahun ketahun dan nilai transaksi ditaksirkan sudah mencapai 8 milyar.
Bagi yang belum pernah mencoba dan penasaran akan nikmatnya kopi flores bajawa tidak perlu kesana untuk menikmatinya karena sebagian besar kedai kopi di indonesia sudah menjadikan kopi ini sebagai salah satu menu pilihan single origin mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H