Jika kita berpikir bahwa ketika kita mendengar kata manual brew sebagai metode penyeduhan kopi manual dan pikiran kita hanya tertuju pada alat V60 sebagai alat seduh manual maka ternyata  kita salah besar. Pada faktanya alat seduh kopi manual banyak sekali jenisnya sesuai dengan metode yang di gunakan dalam menyeduh kopi.
Seperti pada artikel sebelumnya mengenai metode menyeduh kopi manual yaitu dripping, boiling, immersing dan pressing. Dari keempat metode tersebut menghasilkan berbagai macam alat seduh manual kopi yang amat beragam dan salah satu nya yang akan kita bahas ini.Â
Alat seduh dripping masih menjadi idola bagi para penikmat kopi di indonesia bahkan di dunia. Â Alat-alat seperti seduh kopi manual seperti V60 atau chemex menjadi cukup cepat di kenal oleh kalangan penikmat kopi. Â Rasa yang sempurna, clean dan balance menjadikan alat seduh kopi manual dripping banyak di gemari saat ini.
Semakin berkembangnya teknologi alat seduh kopi manual, maka inovasi pun semakin berkembang di buat oleh para penikmat kopi salah satunya adalah alat seduh kalita wave.
Kalita wave adalah alat seduh dengan metode dripping yang saat ini sangat terkenal di negara jepang. Â Di amerika sendiri baru di perkenalkan dan cukup mendapatkan sambutan positif dari para pecinta kopi disana.
Kalita wave di produksi oleh Kalita co., sebuah perusahaan milik keluarga Jepang yang secara turun-temurun memproduksi peralatan kopi dari tahun 1950 sampai sekarang. Â Hingga saat ini belum ada informasi yang jelas siapa penemu pasti dari alat seduh ini.
Kalita wave memiliki bahan material diataranya kaca, stainless dan keramik. Â Namun diatara ketiga material tersebut stainless menjadi material yang banyak di pilih karena bobot yang ringan dan tidak mudah rusak.
Seperti alat dripping lainnya, kalita wave memiliki tiga lubang sebesar 2mm yang memiliki formasi segitiga di bawahnya. Menurut para pengamat kopi bentuk tiga lubang pada kalita wave dipercaya akan meratakan proses ekstraksi pada kopi sebagaimana seperti puck pada mesin espresso.Â
Karena bentuk dari dasar alat ini yang datar maka proses pouring dari kopi ini sedikit lama meski memiliki tiga lubang. Â Bagi para pengamat kopi, kalita wave sebetulnya bukan sebuah alat pour over baru dan bahkan sudah ditemukan puluhan tahun lalu.
Ada yang berpendapat kalita wave terinspirasi dari alat seduh kopi manual legendaris Melitta. Â Selain pelafalan nama yang mirip, bentuk dari alatnya pun sangat mirip bedanya hanya lubang tempat kopi keluar.