Masih belum hilang di benak kita bagaimana bencana alam gempa bumi dan tsunami yang telah melululantahkan palu dan sekitanya. Bencana alam ini merupakan satu dari beberapa rentetan bencana yang mengguncang negeri ini.
Masyarakat indonesia di buat gempar dengan gempa bumi yang cukup tinggi yang menimbulkan tsunami di daerah palu dan donggala. Aktivitas masyarakat lumpuh, perekonomia berhenti akibat dasyatnya bencana alam ini.Â
Sebagai bentuk kepedulian kepada saudara kita di palu dan donggala masyarakat indonesia berbondong-bodong melakukan penggalangan dana hingga bantuan dengan turun langsung membantu saudara kita di sana.
Semua lapisan masyarakat bahu membahu membantu memulihkan kondisi disana, terlebih dengan sulitnya akses menuju lokasi yang diakibatkan beberapa jalan protokol terputus menjadi tantangan terbesar para relawan untuk membantu saudara kita disana.Â
Energi menjadi prioritas utama yang harus segera di pulihkan untuk mengoptimalkan kembali semua aktivitas masyarakat di palu dan donggala agar mereka dapat bisa bangkit dari efek yang di timbulkan oleh bencana gempa dan tsunami ini.
Pada rabu 17 oktober 2018, Pertamina bekerka sama dengan Kompasiana mengadakan acara nangkring dengan tema "Energi untuk sulawesi tengah" sebagai bentuk informasi dari pertamina dalam hal aksi cepat tanggap membantu suplay energi untuk memulihkan kondisi di palu dan donggala.
Pada kesempatan itu perwakilan dari pertamina bapak arya dwi permana bercerita suka duka bertugas disana dalam pemulihan energi dan suplay BBM disana karena salah satu terminal BBM di donggala terkena dampak tsunami sehingga suolay bahan bakar minyak ke daerah bencana terganggu.
Menurutnya medan yang berat karena terputusnya akses serta beberapa fasilitas yang rusak menjadi kendala ksuplay BBM ke palu dan donggala. Â Akibat tsunami dan gempa bumi ini, beberapa fasilitas SPBU rusak terdapat 17 SPBU di palu dan 2 diantaranya rusak berat, namun pertamina bergerak cepat demi pemulihan suplay BBM disana terbukti pada 30 september 2018 terminal BBM yang rusak sudah beroperasi dengan status emergency.
Kontribusi pertamina tidak cukup sampai disitu, pertamina bekerja keras agar suplay energi disana dapat kembali normal dengan melakukan upaya dari darat laut dan udara dengan mengerahkan pesawat air tractor dengan kapasitas pengangkutan 4000l selain menggunakan air tractor pertamina juga mengerahkan armada tangker denga. Kapasitas 11 juta liter untuk optimalisasi PLN dan kendaraan operasional.
Pada acara nangkring kali ini juga di gambarkan betapa berat penderitaan saudara kita disana. Dengan semua keterbatasan fasilitas disana pertamina tetap berkomitmen menjamin suplay bahan bakar tetap terjaga demi percepatan untuk optimalisasi keadaan di palu dan donggala.