Mohon tunggu...
Heru Riswan
Heru Riswan Mohon Tunggu... Hoteliers - just a simple with complicated dream

orang yang akan pergi bersama angin,,calon seorang sosiolog. mantan barista

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tari Saman, Harmonisasi Gerakan dan Kultur

11 Oktober 2017   13:28 Diperbarui: 11 Oktober 2017   13:33 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat ketika saya menonton pagelaran peringatan hari 100 tahun kebangkitan indonesia yang banyak di siarkan di televisi, saya kagumm dengan tarian-tarian dan nyanyian-nyanyian yang merupakan perwakilan dari provinsi-provinsi di indonesia, keanggunan tarian dan baju tradisionla setiap daerah membuat saya merasa bangga bisa menjadi dari keanekaragaman budaya indonesia.  Selain itu harmoni lagu-lagu indonesia yang dilantunkan menjadi sebuah gambaran bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa yang kreatif dan sangat inovatif.  

Terkadang saya berpikir kenapa pemerintah kita tidak membuat acara seperti itu sebagai pemupukp persatuan dan kesatuan bangsa yang saat inni sedang di uji oleh isu-isu kacangan dari kelomok radikal yang mengaku pancasila.  Saya sendiri sangat bangga sekali bahkan terenyuh melihat pagelaran itu.  Namun ada satu yang menarik perhatian saya saat itu, sebelum acara tarian kontemporer sari seluruh nusantara di gelar, pembuka tarian komtemporer ini di isi oleh para penari saman dari aceh, dan saat itu di lakukan oleh 600 penari yang merupakan jumlah terbanyak saat itu.  Awalnya saya melihat biasa, namun ketika filosofinya di jelaskan saya sangat  kagum sekali, dan saya tahu alasan mengapa tari saman dijadikan pembuka tarian kontemporer dari seluruh nusantara. 

Awal tarian disaat para penari berjejer lurus, pemimpin tarian atau syekh melakukan pembukaan atau regum yaitu doa-doa yang dipanjatkan kepada tuhan yang maha esa, kemudian para penari memasuki tahap kedua yaitu gerakan salam untuk para hadirin dan para pemimpin negara salam ini sebagai permohonan izin menari.  

Tahap selanjutnya para penari memasuki tahap menari , kita tahu bahwa tari sama merupakan tari yang menyelaraskan harmoni tarian dan kesinambungan gerakan dan saling kepercayaan antara pemimpin tarian dan para penari.  Ditahap akhir para penari memasuki fase penutup dimana para penari mengucapkan salam penutup, di bagian ini para penari mengucapkan perpisahan dan mengucapkan maaf bagi para penonton.

Tingkat kecepatan yang tinggi, harmonisasi gerakan dan keindahan gerakan pada tari saman menjadi sebuah tarian kebanggaan nusantara di unung barat nusantara ini, tak heran jika tari saman menjadi daftar refresentatif budaya tak benda warisan manusia oleh UNESCO.  Tari saman ini merupakan tarian yang diciptakan oleh syekh saman dari suku gayo aceh tenggara, tari saman merupaka tarian yang digunakan untuk merayakan kelahiran nabi muhammad SAW.  Tari saman biasanya menggunakan bahasa gayo, sesuai dengan dimana tari saman ini di ciptakan.  Tari memiliki fungsi sebagai media penyampai pesan (dakwah),  selain itu tari saman mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kesopanan.

Tari saman lazimnya tak menggunakan instrumen musik hanya menggunakan harmonisasi gerak pukulan dada dan paha para penari.  Dahulu tari saman digunakan sebagai tarian untuk memperingati maulid nabi muhammad SAW, selai itu tari saman juga digunakan sebagai tarian penyambut tamu istimewa seperti bupati, presiden dan ain-lain.

Secara garis besar, tari saman merupakan sebuah media penyebaran islam yang dilakukan oleh syekh saman pada zaman itu sebagaimana kita dapat dilihat dari harmonisasi gerakan melayu kuno yang dia pelajari.

Tari saman saat ini sudah dikenal bukan hanya masyarakat indonesia, namun sudah terkenal hingga luar negeri.  Sebuah kebanggaan bagi kita melihat budaya dan kearifan lokal yang mendunia.

Tari saman menjadi sebuah visualisasi makna bagi kita bangsa indonesia untuk saling bersama menjaga bangsa indonesia dari serangan bangsa lain, keselarasann mencirikan persatuaan indonesia, kecepatan tarian memberi citra jika indonesia akan selalu gesit dalam mempertahankan negaranya, kemudian ketangkasan menjadi makna jika bangsa indonesia merupakan negara yang sigap.

Ayo bersama kita pertahankan budaya lokal kita agar gennerasi penerus kita tahu jika indonesia adalah negara yang kreatif dan inovatif.  Dan jangan ada lagi budaya asli indonesia di klaim oleh bangsa lain, salam budaya indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun