Mohon tunggu...
Heru Purwanto
Heru Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah UPTD SDN Jelupang 03

Penggiat di dunia pendidikan khususnya tingkat SD, dan aktif di kwartir ranting dan pengurus kwartir cabang Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Manajemen Berbasis Sekolah untuk Pendidikan Berkualitas

29 Desember 2024   22:03 Diperbarui: 29 Desember 2024   22:03 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animasi AI yang menggambarkan penerapan MBS di satuan pendidikan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah pendekatan yang memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengelola sumber daya secara mandiri dan bertanggung jawab. Dengan MBS, sekolah memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Beberapa praktik baik yang telah diterapkan di berbagai sekolah dapat menjadi inspirasi dalam pelaksanaan MBS.

Pertama, peran kepala sekolah sangat penting dalam memimpin perubahan. Kepala sekolah yang visioner dan inklusif mampu melibatkan guru, siswa, dan orang tua dalam penyusunan visi dan misi sekolah. Pendekatan ini menciptakan rasa kebersamaan dan komitmen untuk bekerja sama meningkatkan mutu pendidikan.

Kedua, pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang transparan adalah salah satu indikator keberhasilan MBS. Sekolah yang baik memastikan bahwa dana BOS digunakan untuk hal-hal yang benar-benar mendukung pembelajaran, seperti pengadaan fasilitas, pelatihan guru, dan alat peraga. Laporan penggunaan anggaran yang dipublikasikan kepada masyarakat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sekolah.

Ketiga, peningkatan kompetensi guru menjadi bagian penting dalam MBS. Sekolah dapat mengadakan pelatihan rutin atau komunitas belajar bagi guru untuk berbagi praktik terbaik. Dengan cara ini, pembelajaran di kelas menjadi lebih kreatif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Keempat, pelibatan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan MBS. Contohnya, beberapa sekolah melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak. Program-program seperti "Sekolah Ramah Anak" atau kegiatan gotong royong sering kali menjadi bukti nyata manfaat pelibatan komunitas.

Terakhir, sekolah dapat memanfaatkan data untuk mengevaluasi program-program yang berjalan. Dengan menggunakan data, sekolah dapat memahami apa yang perlu ditingkatkan dan merancang langkah yang lebih efektif. Evaluasi berbasis data membantu sekolah terus berkembang dan memenuhi kebutuhan siswanya.

Dengan prinsip transparansi, partisipasi, dan inovasi, MBS dapat menjadi fondasi bagi sekolah untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Praktik-praktik baik ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia untuk bersama-sama memajukan pendidikan demi masa depan generasi bangsa.

Ada beberapa sekolah di wilayah kota Tangerang Selatan yang telah menerapkan MBS pada program sekolahnya. Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan telah memberikan pelatihan MBS kepada 16 sekolah dari Kecamatan Ciputat Timur, Ciputat, dan Pamulang, dan berlanjut ke wilayah lainnya sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Implementasi MBS di sekolah-sekolah tersebut menunjukkan komitmen Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan dan kemandirian sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun