Mohon tunggu...
Heru Nur Cholis
Heru Nur Cholis Mohon Tunggu... -

Pelajar di Laboratorium Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebungkus Berdua

28 Februari 2013   08:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap kali mendengar kata-kata pemimpin pasti terlintas dalam pikiran kita bahwa seorang pemimpin itu punya beban tanggung jawab yang amat besar yang harus diemban, baik dalam memimpin sebuah keluarga, kelompok, sampai memimpin pemerintahan juga demikian.

Hal yang menarik disini ketika kita berbicara seputar pemimpin rakyat. Selalu terlintas dipikiran kita seorang pemimpin rakyat itu identik  dengan kekuasaan dan kemewahan. Tapi paradigma itu tiba-tiba saja berubah ketika kita melihat kesederhanaan orang nomor satu di Sumatera Utara itu.

Dalam satu kesempatan saya melihatnya makan nasi bungkus dengan seorang warga masyarakat, kulihat disana tidak ada sedikitpun rasa canggung, malah semakin tercipta keakraban dan keceriaan disana.

Paradigma pemimpin rakyat yang identik dengan kemewahan pun semakin hilang dari pikiranku stelah mendengar cerita dari sahabat dan tetangga yang pernah berinteraksi dengan pemimpin Sumatera Utara ini. Disela cerita-cerita itu mereka katakan pemimpin yang baik itu harus Ganteng luar dalam, selain Ganteng parasnya, Ganteng juga akhlaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun