2. Kebijakan Ekonomi
  Pemilu sering kali membawa perubahan kebijakan ekonomi, tergantung pada platform politik partai yang menang. Kebijakan baru bisa berdampak positif atau negatif terhadap perekonomian. Misalnya, kebijakan yang pro-bisnis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sementara kebijakan populis mungkin menambah beban fiskal. Konsistensi dan kejelasan kebijakan ekonomi sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.
3. Volatilitas Pasar
  Periode menjelang pemilu sering kali ditandai dengan ketidakpastian, yang dapat menyebabkan volatilitas pasar keuangan. Nilai mata uang, harga saham, dan investasi bisa berfluktuasi secara signifikan tergantung pada persepsi dan prediksi hasil pemilu. Setelah hasil pemilu diumumkan, pasar biasanya menyesuaikan diri berdasarkan kebijakan yang diharapkan dari pemerintahan baru.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dampak Pemilu
1. Transparansi dan Kejujuran Proses Pemilu
  Pemilu yang transparan dan jujur cenderung menghasilkan stabilitas politik dan ekonomi yang lebih besar. Proses yang bebas dari kecurangan dan manipulasi meningkatkan legitimasi pemerintahan yang terpilih dan kepercayaan publik.
2. Kesiapan Institusi Politik
  Institusi politik yang kuat dan independen, seperti badan pemilihan umum dan peradilan, memainkan peran penting dalam memastikan pemilu yang adil dan penyelesaian sengketa yang efektif. Institusi yang kuat juga mampu mengatasi tantangan dan potensi ketidakstabilan selama dan setelah pemilu.
3. Partisipasi Masyarakat
  Partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu menunjukkan dukungan terhadap proses demokrasi dan hasilnya. Tingkat partisipasi yang tinggi mencerminkan legitimasi yang kuat dari pemerintahan terpilih dan meningkatkan stabilitas politik dan ekonomi.