Herumawan P A: Nomor 73.
Di Eropa, seorang Drakula sedang gundah gulana. Ternyata penyebabnya, darah orang Eropa sudah tidak segar lagi. Karena orang Eropa sering sekali memakan daging hewan buas dan suka meminum minuman keras. Lalu memutuskan pergi ke Indonesia. Menurut kabar yang diterimanya, darah perempuan Indonesia masih segar-segar. Terutama yang masih gadis
Akhirnya, Drakula tiba di Indonesia. Di Indonesia, Drakula ingin beristirahat dulu. Maklum jetlag. Karena ini pertama kalinya Drakula naik pesawat. Sehari berikutnya, Drakula mulai merasa haus akan darah segar. Drakula segera berburu darah segar di daerah sekitar tempatnya menginap.
Sayangnya usaha Drakula sia-sia. Karena semua orang di daerah sekitar tempatnya menginap sedang sibuk menyembelih hewan kurban. Drakula takut nanti ikutan disembelih lalu dijadikan sate kelelawar.
Drakula mencari info dimana dia bisa mendapatkan darah segar. Tak lama, Drakula berhasil mendapatkan info kalau di pemakaman dekat situ baru ada gadis yang dimakamkan. Drakula bergegas menuju ke pemakaman. Tiba di pemakaman, Drakula langsung mencari makam si gadis. Berkat indera penciuman terhadap darahnya yang kuat, makam si gadis cepat ditemukan.
Drakula membongkar makam si gadis dengan kuku-kuku tangannya yang panjang. Ketika hendak mengigit leher si gadis, Drakula dikejutkan bayangan makhluk serba putih yang muncul di atas makam.
"Kau siapa?" tanya Drakula setelah berada di atas. Makhluk serba putih itu hanya diam, tidak menjawab. Tapi sorot matanya menatap tajam Drakula.
Drakula merasa ditantang. Lalu melancar pukulan dan tendangan ke arah makhluk serba putih itu.
"Jurus Pocong berputar," makhluk serba putih yang ternyata Pocong itu menangkis pukulan dan tendangan Drakula dengan putarannya. Drakula kesal dibuat. Serangan gencarnya berhasil dipatahkan Pocong. Tapi Drakula tidak kehabisan ide. Dirinya tahu kelemahan jurus putaran milik Pocong itu. Karena mirip putaran gangsing atau yoyo. Yakni di kepalanya. Dengan sekali hentakkan kaki, Drakula melesat ke atas lalu menukik ke bawah cepat sekali. Sasarannya kepala Pocong. Tendangan kaki kanannya telak mengenai kepala Pocong.
Pocong jatuh terjerembab. Drakula segera mengangkat tubuh Pocong. Lalu mendekapnya kuat-kuat.
"Akan kuhisap darahmu," Drakula yang tampak bernafsu langsung menancapkan taring giginya ke leher Pocong. Tapi tiba-tiba, Drakula menarik kembali taring giginya. Tubuhnya terhuyung-huyung.
"Darahmu rasanya pahit sekali," Drakula menuntahkan darah yang dihisapnya tadi.
"Kamu tidak tahu kalau aku dulu pecandu narkoba yang mati overdosis."
"Rasakan darahku yang pahit," kata Pocong. Drakula hanya tertegun mendengar perkataan Pocong. Lalu jatuh ambruk ke tanah. Pocong tidak memperdulikannya dan segera bergegas pergi.
Untuk membaca karya peserta lain, silahkan klik Fiksiana Community
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H