Sudah menjadi berita luas, bahwa DI Yogyakarta akan memiliki sebuah bandara baru, lokasinya di sekitar Kulonprogo. Kontroversi masih berlangsung, berkenaan dengan letaknya yang saling bersinggungan dengan sebuah pabrik pasir besi. Mudah-mudahan sekarang sudah tuntas. Bandara baru ini dibangun sebagai alternatif, karena Bandara Adisutjipto yang sekarang dirasakan sudah padat. Jumlah penumpang yang menggunakan bandara ini sudah melebihi kapasitasnya.
Ditambah lagi sebagai sebuah bandara utama tempat latihan sekolah penerbang, Adisutjipto menjadi ajang laithan pilot-pilot TNI-AU. Pada suatu saat tertentu pada jam sibuk, pesawat-pesawat latih TNI-AU menggunakan Bandara Adisutjipto sebagai ajang untuk melatih kemahiran mereka. Akibatnya pesawat sipil mesti mengalah dan memberi kesempatan kepada pesawat-pesawat latih tersebut. Ini menyebabkan delay yang menyebabkan ke-tidaknyaman-an penumpang. Oleh sebab itu menjadi wajarlah, jika kemudian PT. Angkasa Pura Airport mengambil inisiatif membangun sebuah bandara baru di Kulonprogo.
SHIFTING PASSENGERS
Saya sekedar mengulas ringkas mengenai keberadaan bandara baru, dan dampaknya bagi wilayah DIY. Kita mengetahui bahwa letak dua bandara Adisumarmo dan Adisutjipto yang berdekatan berdekatan, memberikan penumpang pilihan untuk melakukan perjalanan udara. Selama Yogyakarta lebih menjadi pilihan penumpang, dibandingkan dengan Solo.
Nah dengan berpindahnya bandara ke lokasi yang baru di Kulonprogo ini diperkirakan 35% penumpang Bandara Adisutjipto ini akan berpindah ke Bandara Adisumarmo. Mengapa? Sebab yang utama adalah karena faktor transportasi darat tadi. Calon penumpang yang tinggal di sekitar Klaten, Wonosari, Prambanan, Delanggu dan sekitarnya hampir pasti memilih terbang melalui Bandara Adisumarmo. Alasannya sederhana, lebih mudah ke Bandara Adisumarmo daripada ke Bandara Kulonprogo yang baru.
ANTISIPASI
[caption id="attachment_353275" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi Bandara Baru"]
Saya percaya bahwa situasi dari ilustrasi diatas sudah diperhitungkan oleh para penentu kebijaksanaan. Bandara baru Kulonprogo pasti sudah dipersiapkan agar dapat diakses dengan jalan yang yang memudahkan pergerakan orang dan barang masuk dan keluar bandara. Hanya saja untuk membuat konsep ini terwujud, membutuhkan koordinasi dan komitmen antara pengelola bandara dan pemerintah daerah.
PT. Angkasa Pura Airports tentu saja lebih berkonsentrasi bagaimana membangun sebuah bandara baru yang lebih baik, lebih luas dan lebih nyaman daripada bandara Adisutjipto yang sekarang ini. Akses masuk dan keluar menuju ke bandara, pastilah bukan menjadi domain PT. Angkasa Pura Airport. Meskipun begitu, kolaborasi antara pengelola bandara dan pemerintah daerah akan menjadi solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah akses ke bandara ini.