Flight Following
Selain hal itu, satu hal yang penting lagi adalah flight following. Pada setiap pergerakan pesawat atau helikopter di lokasi-lokasi yang tepencil (remote) dan di lepas pantai, perusahaan biasanya menyediakan flight following. Fungsinya semacam ATC yang memonitor semua gerakan helikopter di wilayah operasinya. Biasanya ini dikerjakan oleh Radio Operator yang berada di base operation station.
Setiap bergerak dari satu titik ke titik lain dalam wilayah operasinya, pilot akan memberitahukan kepada Radio Operator tentang : rute terbang, lokasi, ketinggian, jam perkiraan tiba dan kegiatannya. Dengan demikian semua kegiatan helikopter tersebut dapat dimonitor dengan baik. Jika terjadi sesuatu, maka dengan segera dapat diketahui masalah yang terjadi. Dan bila terjasi konsisi gawat darurat, segera dapat dilaporkan ke base operation, lalu segera dilakukan tindakan penyelamatan.
Saya juga tidak memiliki informasi apakah ada flight following dalam kasus kecelakaan helikopter PK-BKA ini. Jika ada company frequency khusus untuk memonitor pergerakan pesawat, maka setiap waktu tertentu pilot wajib melaporkan posisinya sehingga semua pergerakan pesawat dapat dimonitor dan dikendalikan dari base operation station.
Akhirnya, saya percaya bahwa hal-hal tersebut sudah menjadi perhatian yang berwenang. Semoga dengan mentaati dan meng-update prosedur, serta menjalankan safety awarenes yang tinggi, akan dapat menurunkan tingkat kecelakaan udara.
Yang jelas sampai ini ditulis, ke 4 korban helikopter PK-BKA tersebut belum diketemukan. SAR juga sudah menghentikan operasinya. Mudah-mudahan suatu saat korban dapat ditemukan
Kemayoran, 2 November 2015
herulegowo@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H