Mohon tunggu...
Heru Kurniawan
Heru Kurniawan Mohon Tunggu... lainnya -

Mengakrabi Dunia dengan Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kantin Kampus

23 Mei 2012   01:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:57 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.

Kantin Kampus

Siang itu saya makan siang dengan rekan sekampus di kantin.

Saat makanan pesanan sudah terhidang di meja, dan kami siap menyantapnya, teman saya berkata, “Sepertinya, sebelum kita makan, kita perlu merenungkan….”

“Maksudnya?” saya bertanya memotong.

“Merenungkan soal makanan yang akan kita makan ini,” katanya sambil menatapku tajam, “kita harus tahu, bahwa dari ribuan mahasiswa yang ada di kampus ini, ada beberapa mahasiswa yang trauma dengan kantin ini. Ia tidak berani masuk ke kantin ini. Ia tidak tahu harga dan daftar menu kantin ini. Bahkan, jika ada temannya yang membicarakan enaknya makan di kantin ini, ia akan pergi menjauh. Ya, itu sungguh terjadi, dan sebabnya adalah ia tidak punya uang. Uang dari orang tuanya hanya cukup untuk bayar SPP dan makan sehari dua kali, selebihnya ia harus puasa untuk bisa berkuliah.”

Saya terdiam. Memandang makanan yang tadinya terasa lezat, kini rasanya menyedihkan. Saya jadi merasa malu karena selama ini makan terlalu tamak di kantin ini, tanpa merasa tahu adanya penderitaan mahasiswa yang tidak bisa makan di kantin ini.

“Mahasiswa itu sungguh bercerita padaku dengan air mata berurai,” kata temanku haru.

Saya dan temanku kemudian makan dengan penuh empati. Rasanya, air mata mahasiswa yang mengalir karena kemiskinan membayang di pikiran saya selama sedang menyantap makanan kantin. Bahkan, sampai sekarang, setiap kali makan di kantin kampus, saya selalu ingat perkataan teman saya yang bijak itu.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun