Mohon tunggu...
Mas Heru
Mas Heru Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Menikmati jadi diriku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Masyarakat Petani Urban Indonesia Digagas untuk Kemandirian dan Ketahanan Pangan

2 November 2024   14:22 Diperbarui: 2 November 2024   15:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Prabowo-Gibran sedang bekerja keras  untuk merealisasikan janji kampanyenya. Dengan konsentrasi sektor pangan sebagai bagian program utamanya. Dibarengi debgan kualitas SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Target panjang tersebut bukan lagu jargon politik namun visi besar yang harta tercapai.

Indonesia dapat terwujud dengan kesiapan dan kerja nyata semua pihak. Bukan sekedar pencapaian abstrak, namun visi dan misi Indonesia menjadi bagian negara maju dan sejahtera dapat dilaksanakan dengan pencapaian komprehensif dan berkembang. Disinilah dibutuhkan kecakapan untuk memutuskan dan juga melaksanakan kebijakan dan program kerja yang nyata serta terukur.

Dasar Pemikiran

Terkait program ketahanan pangan nasional yang sudah menjadi platform kerja Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran,  Penulis yang sekaligus lenggaa ide untuk membangun sebuah kontruksi besar baik ide serta gagasannya dalam ruang dan waktu berkelanjutan dan berkesinambungan.

Oleh karenanya Penuls membuat gagasan  berdirinya Masyarakat Petani Urban Raya Indonesia ( MPURI). Dasar pemikirannya pertama bahwa kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran salah satu alokasi anggaran besar ada di sektor pangan. Dalam hal ini di bawah Kementerian Koordinasi Pangan Zulkifli Hasan.

Seperti diketahui saat ini  Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk ketahanan pangan pada 2025.  Pagu anggaran ini akan distribusikan  ke berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU).

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan anggaran tersebut bertujuan untuk mendukung target swasembada pangan pada 2028-2029.

Ditambahkan oleh Zulkifli Hasan alokasi penyebaran anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan pupuk sebesar Rp44 triliun yang diserahkan kepada BUMN Pangan, dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp16,25 triliun, cetak sawah Rp15 triliun, Badan Gizi Nasional Rp71 triliun dan lainnya.

Potensi Dana Besar dan Pemanfaatannya

Degan alokasi anggaran yang besar itu berarti ada potensi maksimal baik dari sisi alokasi penyebaran anggaran, cakupan masyarakat atau institusi terlibat dan potensi yang ada di dalamnya itu luar biasa besar. 

Kontruksi berfikiran penulis adalah bagaimana kita mencerna dan mencetuskan ide dan gasan untuk mengeksplorasi sumber anggaran di sektor labgan tersebut yang begitu melimpah. Penulis sebagai bagian masyarakat pada umumnya memberikan pencerahan pemikiran. Pertama masyarakat yang peduli terhadap pangan ingin menggagas dan menginisiasi kemudian  menganalisa dan memberikan solusi terhadap bagaimana ketahanan pangan dari perspektif kita bisa kita wujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun