Universitas Lampung (Unila) mengadakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada Senin, 20 Mei 2013 di Lapangan Rektorat. Fakultas Pertanian (FP) kali ini menjadi petugas upacara setelah Fakultas lain di lingkungan Unila pada upacara yang diselenggarakan tanggal 17 setiap bulannya. Upacara diikuti oleh Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Direktur Pascasarjana, Para Ketua Lembaga dan Kepala Biro, Dosen dan karyawan dilingkungan Unila.
Foto 1. Pembina Upacara Prof. Irwan Sukri Banuwa
Dekan Fakultas Pertanian yang diwakili Pembantu Dekan II Prof. Irwan Sukri Banuwa sebagai Pembina Upacara menyampaikan sambutannya sebagai berikut:
Foto 2. Rektor, Pembantu Rektor, Dir Pascasarjana, Dekan di lingk.Unila
Yang terhormat, Bapak Rektor Universitas Lampung, Bapak-bapak Para Pembantu Rektor Unila, Bapak dan Ibu Para Dekan dan Pembantu Dekan, Bapak Direktur Pascasarjana, Para Ketua Lembaga dan Kepala Biro, Para Dosen dan Karyawan di lingkungan Unila, dan Para hadirin yang saya muliakan. Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, Bapak Rektor, Para Pembantu Rektor, Para Dekan dan Para Hadirin, saya mohon izin untuk menyampaikan Pidato/Sambutan/Ajakan ini, mewakili Dekan FP Unila yang pada saat ini sedang melaksanakan tugas ke Taiwan. Sebelumnya marilah kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Mahaesa karena atas rahmat, karunia, dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul di lapangan rektorat Unila dalam keadaan sehat wal afiat, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Tanggal 20 Mei 2013 yang ke 105. Sholawat dan Salam marilah kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya, semoga kita termasuk yang mendapatkan syafaatnya di akhir kelak.
Foto 3. Peserta Upacara
Bapak/Ibu Hadirin yang saya banggakan, Bangsa kita mulai bangkit dari penderitaan panjang di bawah kekuasaan penjajah, pada tanggal 20 Mei 1908 seratus lima tahun yang lalu. Pemimpin-pemimpin bangsa ini membakar semangat seluruh bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penjajah. Peristiwa ini ditandai dengan berdirinya organisasi pemuda yang menumbuhkan semangat nasionalisme/kebangsaan yaitu “Budi Utomo” yang diketuai oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo di Gedung Stovia Bandung, yang selanjutnya diikuti oleh tumbuhnya organisasi dengan semangat yang sama, seperti Sarikat Dagang Islam (1911) dan menjadi Sarikat Islam (1912), dan Sumpah Pemuda (1928), serta puncaknya dikumandangkan Proklamasi 17 Agustus 1945.