David Hume adalah seorang yang terkenal di kalangan filsuf yang berasal dari Skotlandia. Ia merupakan anak dari seorang tuan tanah yang berada di daerah utara Skotlandia. Sementara ibunya Catherine adalah puteri Sir David Falconer yang merupakan seorang yang ahli dalam pakar hukum.Â
Ia juga diharapkan keluarganya untuk menjadi seseorang yang ahli hukum, namun David Hume memliki ketertarikan sendiri, ia hanya tertarik pada Filsafat. David hume juga meyakini ketika mudanya bahwa ia yakin akan menemukan cara berfikir baru atau pemikiran universal yang baru.
Terkenalnya David Hume  dengan pemikiran skeptismenya terhadap kausalitas. Dan skeptisnya dimulai dengan meragukan otoritas,dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan dalam argument orang lain. Skeptisme dari David Hume juga terbagi dari dua tingkatan. Pertama skeptisme global, dimana skeptisme global itu menegaskan bahwa manusia itu tidak mengetahui sesuatupun.
 Kedua, skeptisme lokal yaitu walaupun manusia dapat mengetahui sesuatu akan tetapi manusia tidak dapat mengetahui aspek-aspek diluar dirinya. Adapun lawan dari skeptisme ini ialah Dogamatisme, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dogma yang memiliki arti kepercayaan. Jadi dogamatisme merupakan keyakinan bahwa manusia memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu.
Skeptisme sangat populer di masa Rene Descartes dengan kata-katanya cogito ergo sum yang bermakna Aku berfikir maka aku ada. Dengan ini kita melihat Descartes ini sangat tidak mudah menerima suatu pernyataan secara utuh tetapi dia mulai berfikir dan berfikir untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan. Hal ini merupakan keragu-raguan dari setiap pernyataan yang ada.
David Hume dalam skeptismenya, ia juga mergukan segala hal, termasuk agama. Baginya agama itu sangatlah tidak empiris dengan adanya aspek-aspek metafisik serta adanya tahyul-tahyul yang tidak mungkin bisa dibuktikan secara nyata, karna ia melihat bahwa manusia itu tidak ada yang pernah menjejak ke alam itu. Maka agama harus dibersihkan dan di sucikan sehingga dia kembali dari adikudrati kepada kudrati yang empiris.
David Hume juga mempunyai keinginan untuk menolak ajaran-ajaran rasionalitas yaitu menolak filsafat empirisme yang merupakan rumahnya sendiri, sebab masih mempercayai subtansi, karna subtansi merupakan salah satu pemikiran yang masih sangat baku dikalangan filosof empirisme sebelum Hume, salah satunya seperti John Lock, dimana ia mempercayai bahwa adanya subtansi material, walaupun mengakui bahwa kita tidak mengetahui secara utuh hakikat dari substansi. David Hume telah menolak hal itu karna baginya substansi material merupakan ide-ide yang berada di luar jangkauan empiris manusia.
Dalam skeptisme agama David Hume juga ada mengkeritik beberapa pokok-pokok yang penting, salah satu seperti adanya Tuhan. Ia berperinsip bahwa tidak ada bukti yang kuat dengan adanya keberadaan Allah. Bahkan segala ilmu yang di miliki manusia tentang tuhan tidak sampai kepada peringkat pasti. Ia mengkeritik hal itu karena kemampuan manusia untuk mengetahui keberadaan tuhan sangat terbatas.
Keraguan David Hume terhadap keberadaan tuhan bertambah ketika para teolog menganggap tuhan maha sampurna. Keragu-raguan David Hume karena ia melihat alam ini, banyaknya kejahatan, kedzaliman dan keburukan di alam ini. Bukankah tuhan sempurna? Dimana kesempurnaan itu? Apabila tuhan sempurna maka tuhan akan menciptkan kesempurnaan pada alam ini.
Kesempurnaan ini sesunggguhnya dapat di jadikan sebuah dalil bahwa tuhan itu sesungguhnya tidak sempurna. Bahkan bisa dikatakan bahwa tuhan juga sumber dari sebuah kejahatan. Namun pada akhirnya David Hume kembali pada jiwa skeptisnya bahwa kita tidak memiliki informasi yang kuat tentang tuhan karena manusia tidak memiliki pengalaman tentang dunia lain selain dunia ini.
David Hume juga Meragukan adanya mukzizat dan wahyu, ia berpendapat bahwa mukzizat yang di anggap sebagai salah satu aspek penting dalam agama merupakan sebagai perusak hukum alam. Karna ia melihat mukzizat sangat bersimpangan dengan hukum alam, seperti adanya kelahiran tanpa proses alamiah, api yang tidak membakar, dan hal-hal yang tidak masuk akal lainya.