Mohon tunggu...
Heru Pramono
Heru Pramono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Temuan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga, Lysinibacillus Sphaericus Penghasil Protease Diisolasi dari Ikan Asin

23 Oktober 2024   12:24 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya. Mahasiswa dan dosen Fakultas Perikanan Universitas Airlangga berhasil menemukan isolat bakteri yang menghasilkan enzim pemecah protein atau juga disebut sebagai protease

Bakteri yang diisolasi dari ikan asin tradisional yang dipasarkan di Surabaya tersebut dideteksi menghasilkan protease (memiliki aktivitas proteolitik) yang diuji dengan menggunakan casein agar atau skim milk agar secara in vitro.

Temuan tersebut kemudian dipublikasikan dalam prosiding terindeks Scopus IOP Conference Series: Earth and Environmental Science berjudul “Identification of halotolerant Lysinibacillus sphaericus isolated from Indonesian traditional dry-salted fish” dengan penulis pertama Muhammad Ichwan Firmansyah bersama dengan mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan lain, yaitu Miftakhul Ulum, Muhammad Bayu Apriliyanto, dan N. Haquel Islam berkolaborasi dengan dosen, Dr. Eng. Sapto Andriyono dan Heru Pramono, Ph.D.

Temuan ini menarik untuk ditulis karena pasalnya, Lysinibacillus sphaericus umumnya mampu menghasilkan senyawa antibakteri bahkan anti serangga. Penelitian sebelumnya dari peneliti lain juga menggunakan bakteri ini untuk mencegah pertumbuhan serangga seperti larva nyamuk. Meskipun demikian, penekanan utama penelitian ini adalah kemampuan isolat tersebut untuk menghasilkan enzim protease. 

Ke depan, kajian tersebut akan dilanjutkan untuk digunakan sebagai kultur starter untuk fermentasi ikan yang lebih sehat.  Untuk mempelajari lebih lanjut temuan tersebut, dapat dipelajari pada link: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/1392/1/012028

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun