Mohon tunggu...
Heru Kesuma
Heru Kesuma Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Seorang penggemar berat Harutya. Menulis untuk hidup, selain mengisi waktu. Karena ia hanya seorang pengangguran yang hampir dua puluhan. Setiap apa yang ditulisnya membuatnya merasa dirinya punya alasan atas eksistensinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kretek

23 April 2024   08:56 Diperbarui: 23 April 2024   08:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com

Bibirku mencumbu tembakau
Dalam hening kepala yang tergenang
Usai riuh lalu lalang anjing

Koin perakku direngkuh anjing
Wajahku digonggong mereka

Mereka tersenyum mengejek diriku
Yang melangkah dengan dua kaki
Aku turut tersenyum simpul
Agar kembali koin perakku

Dan ketika gelap menyelimuti
Mereka pergi, aku pergi
Kepalaku tetap dipenuhi anjing

Bercumbulah aku dengan tembakau
Yang dibalut bara api

Binjai, 22 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun