GovTech INA merupakan kebijakan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memodernisasi pelayanan publik melalui penerapan teknologi digital. Kebijakan ini dirancang untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi guna meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Sejalan dengan upaya nasional untuk mengembangkan ekonomi digital dan menciptakan masyarakat digital sesuai Visi Indonesia Digital 2045, GovTech INA menghadapi tantangan, terutama dalam hal akses teknologi yang tidak merata di berbagai wilayah Indonesia. Masyarakat di daerah terpencil dan kurang berkembang sering kali kesulitan mengakses layanan digital akibat keterbatasan infrastruktur internet dan perangkat teknologi.
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (2022) menunjukkan bahwa masih banyak wilayah di Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan internet yang memadai, menghambat kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan layanan publik digital. Kendala ini mencerminkan kesenjangan digital yang harus segera diatasi untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari modernisasi pelayanan publik ini.
Inovasi dan Efisiensi dalam Pengelolaan Jalan Tol
GovTech INA telah menerapkan berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan pengelolaan dan operasional jalan tol di Indonesia. Salah satu inovasi yang menonjol adalah penerapan Intelligent Transportation System (ITS) oleh PT Jasa Marga (Persero), yang menjadi pusat kendali lalu lintas jalan tol berbasis teknologi pertama dan terlengkap di Indonesia, menurut laporan dari antaranews.com (10/11/2023). ITS mengintegrasikan semua perangkat informasi dan komunikasi di jalan tol, menghasilkan data yang kemudian dianalisis oleh tenaga ahli untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Teknologi ini diwujudkan dalam Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID), yang memfasilitasi pengelolaan pelayanan jalan tol secara terintegrasi. Kedua platform ini memungkinkan petugas memantau lalu lintas secara real-time dan menyediakan informasi penting untuk merencanakan strategi operasional, terutama selama periode lonjakan volume kendaraan seperti masa mudik dan libur panjang.
Inovasi lain yang patut diperhatikan adalah pembangunan jalan tol dengan konsep berkelanjutan, seperti sertifikasi Green Toll Road pertama di Indonesia untuk Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Pandaan-Malang. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Jasa Marga terhadap keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan jalan tol yang lebih ramah lingkungan.
Penggunaan teknologi dalam pengelolaan jalan tol tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan kemudahan akses bagi pengguna jalan. Contohnya, aplikasi Travoy menyediakan informasi lalu lintas real-time melalui CCTV dan fitur event lalu lintas dengan push notification, sehingga pengguna jalan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, sebagaimana dilaporkan oleh antaranews.com (25/02/2023).
Penerapan teknologi digital juga memungkinkan efisiensi dalam proses administrasi dan operasional. Dengan pusat kendali lalu lintas berbasis ITS, waktu respons terhadap insiden di jalan tol dapat dikurangi secara drastis, meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Selain itu, integrasi sistem ini mempermudah koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan jalan tol, dari petugas di lapangan hingga pengambil keputusan di kantor pusat.
Inovasi dalam pengelolaan jalan tol juga meliputi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sepanjang jalan tol, mendukung pengelolaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional tetapi juga meningkatkan keberlanjutan operasional jalan tol dalam jangka panjang.