Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kejutan Politik Sepihak Duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

1 September 2023   09:06 Diperbarui: 1 September 2023   23:21 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia jagat raya politik tiba -tiba dikejutkan oleh duet Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar.  Tidak ada hiruk pikuk politik yang menyertainya dan langsung terdengar dramatis ketika terjadi kerja sama politik antara Nasdem dan PKB . Meledakkan isu pencapresan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar menjadi perdebatan dan kajian serius berbagi pihak. 

Dinamika  politik semakin hari semakin  kejam dan mencekam. Nyata- nyata akhirnya, Anies mengucapkan "Sayonara ", meninggalkan kemesraan politik yang selama ini dijamin dengan  AHY untuk menuju kursi presiden 2024. Jalan baru yang disutradari oleh Surya Paloh melanjutkan dan mempertahankan Anies Baswedan meluncur dalam bidak papan catur politik Pencapresan 2024.

"Adu strategi dan juga adu penghianat ". Tema yang cukup menarik untuk menggambar kejadian politik saat ini jelang kontestasi dan konstelasi Pemilu 2024. Akan banyak drama dan prahara lintas partai dan lintas elite politik yang semakin tak terdugam

 Kontestasi menuju Pilpres 2024 tinggal menghitung hari lagi. Pilpres dan Pileg akan digelar serentak pada tanggal 14 Februari 2024. Waktu yang begitu dekat untuk partai dan juga Koalisi Partai untuk bergegas mempersilakan pasangan calon presiden dan wakilnya. Deklarasi Paslon Capres dan Cawapresnya menjadi agenda besar yang sedang dinantikan oleh masyarakat Indonesia dan juga entitas politik nasional.

Dinamika politik Pencapresan sangat cepat berubah dan disebutkan tidak mengenal waktu, minim patuh pada  kaidah dan pada akhirnya syarat akan ego  kepentingan elite partai. Kerja sama politik dan juga komitmen politik justru banyak yang dilanggar, bukan dipertahankan atau semakin dipertegas. Banyak elite partai akhirnya memilih menjadi pengkhianat dari sekedar menjadi Kolaborator.

Kejutan politik akan  semakin sering terjadi dan akibatnya, sekarang dan yang akan datang dihadapan adanya ketidakstabilan politik. Politik nasional  dikabarkan akan terjadi banyak kejutan dan huru- hara politik dikarenakan tidak ada kerja sama langgeng bahkan justru saling menanggalkan dan menenggelamkan.

Tersiar kabar jika  Anies Baswedan menyetujui berduet Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Keputusan yang sangat  tragis ketika Demokrat mengaku dipaksa menyetujui kerja sama politik Anies dengan PKB tersebut.

Dikutip dari pengajuan elite Demokrat. "Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya dilansir detikNews, Kamis (31/8/2023).

Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya jika  Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bacawapresnya pada 14 Juni 2022.

Sebuah penghianat sedang terjadi, pada akhirnya Anies saat ini malah mematuhi keputusan Surya yang ingin menduetkannya dengan Muhaimin. Bahkan, Nasdem dan Anies disebut tak melibatkan Demokrat dan PKS.

Riefky menyebut persetujuan ini diambil sepihak oleh Surya Paloh. "Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," imbuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun