Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pencapresan Anies Baswedan Sudah Mulai Tenggelam, Muncul Isu Duet Ganjar-Anies

22 Agustus 2023   20:46 Diperbarui: 22 Agustus 2023   21:03 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua partai pengusung capres sedang menghadapi polemik pencapresan 2024.  PDIP yang sedang buntu menjalin komunikasi politik dan justru banyak ditinggalkan calon mitra politiknya. Saat ini PDIP yang sudah mengusung Ganjar  sebagai capres 2024 harus menghadapi tantangan keras dari kubu Prabowo Subianto yang baru saja mendapatkan amunisi tambahan politik dari PAN dan Golkar. 

Sementara Nasdem sebagai partai paling awal secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai cawapres 2024. Dalam perjalanan waktu , Partai besutan Surya Paloh ini harus mengalami kebuntuan politik terutama menyangkut siapa yang paling ideal mendampingi Anies Baswedan.

 Koalisi pendukung Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan Untuk Persatuan yang beranggotakan Nasdem,PKS dan Demokrat belum mampu merumuskan dan menyetujui proposal pasangan capres dan cawapres. Justru yang sedang dihadapi, koalisi pendukung Anies Baswedan goyah dan trancam bubar.

Secara umum, kondisi politik saat ini sedang terjadi kebuntuan politik nasional. Namun,  tiba-tiba konstalasi sedang gempar dengan munculnya gagasan dan ide  untuk menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Akrobatik politik ini sedang menggema dan menjadi sorotan khusus berbagai media mainstream.

Kemunculan duet Ganjar-Anies mencuat  sebagaimana diungkapkan elite PDI Perjuangan Said Abdullah baru -baru ini. Wacana duet Ganjar-Anies sangat dramatis dan  cukup kontroversial karena  selama ini kedua tokoh tersebut dipersepsikan berada dalam posisi politik saling berseberangan atau berkonfrontasi.

Dari sudut latar belakang politik  Ganjar Pranowo merupakan bagian dari partai  politis yang sangat ideologis terakhir rahim PDIP. Ganjar Pranowo sendiri saat ini berada dalam penugasan pencapresan dari partai yang  berkuasa yakni  PDI Perjuangan. Gubernur Jateng ini  selama ini digadang-gadang sebagai bakal capres penerus pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di lain sisi,  Anies sebagai bakal calon presiden yang diusung partai-partai di luar pemerintahan seperti  PKS dan Demokrat, hanya  Nasdem sebagai partai yang masih bercokol pendukung Jokowi.

Anies Baswedan memiliki positioning politik yang selama ini sebagai antitesa dari pemerintahan Presiden Joko Widodo mengusung tema dengan jargon politik perubahan.

Publik kaget juga ada isu rencana PDI Perjuangan yang mau menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ditanggapi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Dikutip dari berbagai sumber jika Surya Paloh mengatakan rencana menyatukan Ganjar dan Anies dalam satu paket capres-cawapres bukan wacana baru.

Hal ini kata dia sudah dibahas jauh-jauh hari. Surya Paloh mengaku ketika itu dirinya sempat membicarakan duet keduanya dengan Presiden Joko Widodo. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memang pernah dikabarkan menyodorkan duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan ke Presiden Joko Widodo. Hal itu diungkap oleh Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun