demokrasi di Indonesia terkuat  sangat serem dan cukup pesimis bisa berkembang baik sebagai mana mestinya. Tulisan-tulisan Saya sebelumnya banyak yang memberikan peringatan awal jika demokrasi di Indonesia berkembang atau dipertahankan  hanya memicu lahirnya dinasti baru yang ditolong dan ditopang oleh duet  kongklomerasi ekonomi dan politik.Â
Jika melihat perkembanganDinasti baru itu produk dan turunnya  rejim Konglomerat. Bukan yang diharapkan semestinya oleh tujuan awal demokrasi.Sebuah demokrasi yang dikendalikan dan direkayasa sehingga menghasilkan produk sesuai pesanan dan juga jika terdapat muka atau produk baru sejatinya mereka sedang menipu atau memanipulasi demokrasi.
Sesuai rencana, pada akhirnya terlahir proses demokrasi yang prematur dari sisi output dan Ortodoksi dari sisi patron politik. Kondisi ini bisa dikatakan konglomerasi menciptakan dan juga mempertahankan kekuasaan beserta pengendaliannya melalui sistem rekayasa politik berkelanjutan.
 Kekuasaannya dan wewenangnya membuat intervensi dan juga tekanan di lembaga tinggi negara dan juga lembaga tertinggi DPR/ MPR. Sasarannya adalah membuat dan meloloskan produk hukum dan UU baru, merontokkan produk hukum lama yang menghalanginya. Disaat pesta demokrasi terjadi, pada akhirnya juga memilih untuk mengambil alih secara legal atau paksa melalui sasaran antara menang di Pileg dan juga merebut kemenangan di Pilpres.
Penguasaan yang sungguh padat dan kuat dari hulu dan juga hilir sehingga proses dan perencanaannya sangat komprehensif. Sangat luar biasa dan sangat berbahaya bagi demokrasi dan nilai kemanusiaannya
Kongklomerasi ini tidak hanya sekedar copet atau begal demokrasi tetapi mereka sudah me jadi Tuhan-Nya dari berbagai hambanya. Kelompok hamba ini adalah partai politik , pesohor negeri, elite politik, pejabat negeri, penegak hukum, penjaga kedaulatan, mantan presiden dan anak beserta cucunya  dan bahkan tokoh -tokoh agama harus menjadi pemuja dan penghamba.
Bagaimana  Tuhan-Nya bisa bekerja atas nama demokrasi dan halusinasi sebuah negara yang makmur dan berkeadilan ?
Mari kita urai siapa yang bisa dikatakan menjadi  bagian konglomerat politik dan ekonomi di negeri ini. Untuk melanjutkan paparan dan uraiannya berikutnya, harus mengerti arti dari konglomerat.
Dikatakan dari berbagi sumber, Â Konglomerat adalah kombinasi dari dua perusahaan atau lebih yang menjalin bisnis yang secara keseluruhan berbeda yang jatuh di bawah satu kelompok perusahaan, biasanya melibatkan sebuah perusahaan induk dan beberapa subsidier. Seringkali, sebuah konglomerat adalah sebuah perusahaan multi-industri.
Secara umum konglomerasi lebih dekat istilah ekonomi, namun akibat dan sebab terjadinya konglomerat bersentuhan langsung dengan politik terutama. Produk dan kebijakan bersentuhan dengan ekonomi. Mengikat dan memadati ruangan ekonomi dan politik secara menyeluruh di dalam lingkaran rejim ke rejim pemerintahan.
Sebuah kongklomerasi di suatu negara keberadaan bisa tunggal atau majemuk. Di Indonesia sendiri kemungkinan besar Konglomerat menjadi super karter tunggal yang disatukan dan dipadatkan dalam satu kepentingan dan komando. Mereka bekerja dan berproses serta pada akhirnya menjadi bagian dominan atau superior yang merancang , membuat dan mengendalikan  ekosistem demokrasi.