Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Paradoks Pencapresan Ganjar Pranowo Diganjal oleh Kader PDIP

19 Juli 2023   14:16 Diperbarui: 19 Juli 2023   19:46 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paradoks Pencapresan Ganjar Pranowo Yang  Diragukan Oleh Kader PDIP Sendiri.

Kritik tajam untuk internal PDIP yang tidak kompak bagi  entitas partainya untuk dukung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pada akhirnya tidak semuanya kader PDIP tegak lurus keputusan PDIP mencapreskan Ganjar Pranowo sebagi calon presiden 2024 yang resmi diusung partai berlogo moncong putih ini. Banyak kader PDIP yang mencoba melawan harus berakhir dengan skor pemanggil ke kantor DPP PDIP. Namun tidak membikin surut bagi kader PDIP untuk melawan lagi.

Geger dukung mendukung capres kembali menimpa kader internal PDIP. Gejolak demi gejolak manuver politik yang berseberangan dengan DPP PDIP  sering terjadi dan  muncul sedemikian rupa hingga publik curiga dan bertanya seberapa serius entitas PDIP memberikan dukungan Pencapresan ke Ganjar Pranowo. Jangan-jangan tebakan banyak pihak yang mengatakan PDIP mendukung Ganjar setengah hati itu benar.

Ledakan politik diinternal PDIP muncul paska pencalonan presiden 2024 secara resmi diumumkan langsung oleh Megawati Soekarnoputri selaku pemegang hak prerogatif pencapresan. Rupanya kebulatan tekad DPP PDIP mengusung Ganjar harus menghadapi riak-riak dan gelombang politik yang usil dan mengganggu kedaulatan politik Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri.

 Adanya aksi mendukung Pencapresan selain Ganjar Pranowo merupakan wujud menyalahi atau melawan kebijakan dan keputusan partai. Pembangkangan politik saat ini sedang menyulut kader-kader senior  PDIP.  

Setelah politikus PDIP Efendi Simbolon membuat geger dunia perpolitikan tanah air dipicu oleh aksi dukungan pencapresan ke Prabowo Subianto, aksi dan  dukungan serupa terjadi lagi. Secara tersirat kepada bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali datang dari politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.

Sebelumnya, Effendi Simbolon memberikan sinyal dukungan sosok yang ditujukan untuk Prabowo Subianto. Efendi Simbolon  menyatakan keinginannya agar Indonesia dinakhodai pemimpin yang andal menjelang Pilpres 2024. Menurutnya, kriteria itu ada di Prabowo.

Sementara Budiman meyakini mantan Danjen Kopassus itu bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024, sebagaimana rilis survei di sejumlah lembaga kredibel nasional bahwa elektabilitas Prabowo paling tinggi.

Bukti nyata politisi PDIP Budiman Sudjatmiko serius mendukung Prabawo Subianto dengan  melakukan safari politiknya  menyambangi kediaman Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus bacapres Gerindra, Prabowo Subianto, kemarin malam.

Sujatmiko boleh menyamarkan diri jika kunjungannya ke Prabawo Subianto bukan atas nama  Kader PDIP tetapi  Budiman Sudjatmiko mengatakan kunjungannya ke Prabowo Subianto secara pribadi bukan mewakili partai, Selasa (18/7).

 Dikatakan oleh Budiman menegaskan kunjungan bertujuan untuk mencairkan suasana. Isyarat dukungan Pencapresan jatuh ke Prabowo Subianto dengan melihat mimik serta gestur bicaranya  Budiman menyatakan 'kapal besar' Indonesia butuh dikayuh orang yang paham strategi, geopolitik, maupun sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun