Anies Baswedan Diumumkan dan Jika Dipaksakan Baik Anies Baswedan dan Partai Pengusung Rugi Besar, Mengapa ?
Terlalu Dini Cawapres Pendamping Dua hari ini sedang santer diberitakan jika sepulang dari Ibadah Haji 2023, Wakil Presiden pendamping Anies Baswedan akan segera di umumkan.  Informasi tersebut sudah tersebar dan viral kemana -mana , baik di media online atau offline. Disajikan oleh Sekjen  PKS Aboe Bakar Al-habsyi dan Juru Bicara Koalisi Perubahan Sudirman Said.
Sebuah tindakan gegabah dan blunder jika benar terjadi pencalonan wakil presiden dari Koalisi Perubahan. Menurut saya itu hanya gimich politik yang bersambung -sambung untuk menaikkan elektabilitas Anies Baswedan dan menjadi bagian strategi politik yang penuh syarat berbau politik identitas.Â
Baik isu dan konten beritanya yang akan dibangun dan disampaikan ke publik justru kontra produktif.  Strategi dan  langkah yang salah.
Elite Koalisi Perubahan tidak akan jorok dan sembrono menentukan terlalu dini yang akan menjadi capres.
Persoalan inti saja belum terjawab , benarkah koalisi perubahan akan tetap solid dan kompak untuk melanjutkan komitmen koalisinya, bagaimana nasib Pencapresan Anies Baswedan jika Koalisi Perubahan terpaksa bubar?
Jika Koalisi Perubahan bubar sebelum bertanding di Pilpres 2024, bagaimana  Anies Baswedan akan bicara  Wakil presiden?
Diakui jika kontestasi Pilpres 2024 semakin ramai dan memanas. Banyak cara dan trik untuk menggaet dan menarik simpati masyarakat. Demikian juga, elite politik bersafari politik dan juga momen istimewa dijadikan alat mendongkrak simpati ujung -ujungnya mencari dukungan politik dari masyarakat.
 Level calon presiden dan ketua partai pun sedang bekerja keras untuk menangkan calon presiden atau partainya di Pileg 2024.
Kegiatan Ibadah Haji tahun 2023 dijadikan ladang politik oleh banyak pihak. Baik peserta kontestasi, partai pendukung dan juga para simpatisan sangat getol menginformasikannya kegiatan ibadah dan juga kegiatan komunikasi politik baik dengan para calon atau pihak-pihak terkait seperti pemerintahan Arab Saudi.
Tidak ketinggalan juga kehebohan para militan untuk saling memberikan pujian atau juga kritik dan sindiran bagi lawannya.