elite politik jelang pemilu 2024. Rasanya hiruk pikuk pilpres dan pileg begitu gemuruh. Sayang sekali jika drama politik tersebut hanya berjalan searah, Â seperti kita melihat tv atau layar tancap.Â
Mendeskripsikan jika saat ini rakyat lebih banyak disuruh menonton perilaku dan aktivitasSaat ini elite politik sedang putar otak, pasang telinga dan buka mata lebar -lebar dalam menghadapi Pemilu 2024 yang tinggal 7 bulan lagi. Jika Pemilu tidak diundur rencana akan dilaksanakan tepatnya tanggal 14 Februari 2024.
Setidaknya terdapat 3 Kepentingan elite politik yang menjadi fokus tujuan utamanya. Pertama, agenda untuk mempertahankan kekuasaan ( Status quo ), Kedua memperebut kekuasaan  dan Ketiga oportunistik atau perusak.
Jokowi sudah pada fase akhir pemerintahannya jilid 2, artinya dari sisi pengaruh dan kontrol kekuasaannya tereduksi oleh munculnya nama -nama calon presiden baru yang akan manggung di Pilpres 2024. Jokowi secara defacto sudah menjadi bebek lumpuh. Â
Kebutuhan untuk Jokowi saat ini masuk dalam katagori elite politik yang sedang mempertahankan pengaruhnya dan menjaganya hingga akhir massa jabatannya berjalan mulus.
Saat ini Jokowi terlibat aktif, menjadi Presiden yang melibatkan dukung mendukung pencapresan.
Keberpihakan Jokowi terhadap beberapa bahan capres mendapatkan rivalitas lawan politiknya. Bagi mereka yang anti pemerintah, mengartikan tindakan Jokowi sebagai bagian strategi Jokowi mencari perlindungan atau juga turut serta berperan sebagai seseorang yang berpengaruh ( King Maker ).
Kebutuhan politik saat ini adalah melakukan transisi kekuasaan secara lembut , tidak berisik dan menimbulkan banyak kegaduhan. Indonesia butuh stabilitas dan keharmonisan segal jalan landai meneruskan pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi. Tentunya banyak pihak yang harus dikoneksikan antara elite partai, tokoh masyarakat dan juga calon capres 2024.
Dari sisi pihak oposisi, Jokowi dikatakan sedang dihinggapi  rasa ketakutan yang dipicu banyaknya kegagalan dalam pemerintahan selama ini. Menjadi sorotan minus oleh lawan politiknya diantaranya akan banyaknya proyek mercusuar yang mangkrak seperti IKN dan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
 Kemudian Jokowi disinyalir masih banyak tanggungan untuk memenuhi janji kampanye baik ke konstituen atau penyandang dana. Jokowi juga dituduh telah menggadaikan negara dengan tumbukan hutan yang berjibun.
 Diduga ribuan triliun rupiah hutang luar negeri yang ditinggalkan oleh rejim Jokowi.
 Dikatakan jika Jokowi pingin aman harus melakukan  soft landing, melakukan jurus damai dalam alih daya kekuasaannya ke calon presiden baru. Jokowi harus bermitra para pihak yang menginginkan status quo dan merangkul juga mereka para pihak yang berebut kekuasaan.