Â
Sudah menjadi rahasia umum dalam berbagai survei sebelumnya, PAN selalu jeblok perolehan elektabilitasnya, langganan di bawah angka 2 persen. Dalam catatan survei IPO yang digelar di bulan Oktober 2022 PAN menorehkan angka elektabilitas sebesar 2,1 persen.
Dikarenakan dalam setiap survei politik di bawah angka 4 persen dan selalu menempati urutan partai buncit akhirnya PAN bahkan diklaim berbagai pihak akan terlempar di senayan karena tidak mencukupi batas ambang parlemen (Parlementer Threshold) sebesar 4 persen.
Menjadi sangat menarik ketika elektabilitas PAN melejit begitu cepat, Apa yang menjadi faktor pendongkraknya? Agenda politik apa saja yang telah dilakukan?
Perubahan Ideologi
PAN termasuk partai inklusif paska perubahan platform ideologi kepartainnya menuju partai nasionalis-religius. Perubahan ideologi partai tersebut dipengaruhi oleh hasil Kongres PAN di Kendari 2020 kembali memberikan mandat ke Menteri Perdagangan Era Jokowi ini untuk menjadi Panglima tertinggi sebagai ketum PAN 2020-2025.
Dalam Kongres tersebut berhasil menggeser kubu Amien Rais. Kekalahan Kubu Amien Rais menyebabkan konflik dan perpecahan di internal PAN.
Zulhas semakin yakin PAN akan menjelma sebagai partai besar paska terlepas dari pengaruh Amien Rais. Dengan menawarkan partai ide dan gagasannya akhirnya PAN dapat bergaul dengan entitas politik nasional.
Penyegaran ideologi partai di internal PAN Â berdampak langsung dalam sikap dan pemahaman dalam tindakan politiknya. Dalam konteks ide dan gagasan kepemimpinan nasional, PAN memberikan dorongan anak bangsa yang mempunyai dedikasi, komitmen kebangsaan untuk menjaga NKRI. PAN tidak terjebak dalam politik identitas yang sempit.
Demokrasi Ideal
Semangat juang sebagai partai dan gagasan terkuat dalam implementasi proses demokratisasi yang tumbuh subur. PAN menjadi partai terbuka dan membuka atmosfir demokrasi seluas-luasnya. Kebebasan setiap kader dan simpatisan untuk mencalonkan nama presiden dan wakilnya diwacanakan sangat progresif dan masif.
Dua hal yang perkembangan kembangan kebebasan proses pencapresan. Pertama, Mendukung capres dari struktur partai terendah (DPC) diteruskan sampai level DPW Â hingga pada puncaknya yakni di Rakernas.