Sebelum memasuki ke ranah pembahasan orang baik ,terlebih dahulu bertanya, "Apakah Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan Itu Orang Baik Untuk Dipilih Capres?" Dan sebaliknya , dengan melihat para tokoh yang minim dukungan publik berdasarkan survei elektabilitas "Apakah Puan Maharani atau Rizal Ramli atau AHY orang tidak baik dikarenakan hasil surveinya minim atau rendah?"
Jika yang dibutuhkan angka-angka politik hasil dari lembaga survei,tentunya sebuah kebaikan dan kepantasan individu seseorang sebagai calon pemimpin tercermin dan nampak dalam angka angka tesebut. Â
Persepsi orang baik dalam politik wujudnya hanya matematis,suguhan angka angka yang menunjukkan bilangan politik dari pada bilangan normatif. Â Semakin tinggi skor elektabilitas orang,dipersepsikan jika orang tersebut disukai atau digemari oleh masyarakat sehingga masyarakat ikut memilih dan bahkan terlibat dalam kegiatan politik pencalonan sebagai relawan.
Bahasa kesukaan pemilih dalam hasil dari lembaga survei politik sangat kental dengan propaganda dan agitasi politik.Adanya pemaksaan wujud nilai khusus ( orang baik) untuk pencapaian skor maksimal elektabilitas yang akang diperoleh. Â Artinya untuk menjadikan orang menjadi baik secara politik ,dibutuhkan modal sangat besar,apalagi jika konteks kebaikan tersebut akan dipersepsikan mewakili kontestasi politik nasional seperti pilpres atau pileg.Â
Orang Baik Kita DukungÂ
Tagline yang kita bikin" Orang Baik Kita Dukung ". Secara spesifik menginginkan terjadinya dialog atau komunikasi masyarakat dengan pesan yang  dituliskan di Baliho. Membuat kalimat yang sederhana ,mudah dipahami dan bisa dicerna secara utuh.
 Ditafsirkan secara cepat ,diresapi logika dan hati dan diakhiri dengan kesimpulan logis yang akan menimbulkan empati serta simpati .
Pesan umum yang tersirat adalah harapan luas jika tiba saatnya masyarakat tergugah dan tersadarkan menggunakan hak pilihan politiknya secara bijak dan rasional.Â
Pesta Pemilu 20224 tinggal menunggu 12 bulan lagi, tepatnya tanggal 14 Februari 2024 seluruh masyarakat yang mempunyai hak pilih dapat menyalurkan hak politiknya untuk mencoblos wakilnya baik sebagai calon anggota dewan,perwakilan daerah dan juga calon presiden dan wakilnya.
Tulisan Baliho memberikan edukasi politik publik jika sepantasnya pilihan  politik masyarakat untuk digunakan secara obyektif dan maksimal memberikan mandat politik kepada wakil yang dipercayakannya.Â