Sistem Proporsional Tertutup Akan Banyak Memproduksi Negarawan Bukan  Hipokrit Bangsa.Â
Siap menjadi negarawan bila mana sudah bersetubuh dengan ideologi negara. Bukan lagi petugas atau pesuruh partai  atau metafora oligarki .
Menjadi negarawan adalah memilih  kehidupan anomali zona nyaman. Negarawan disebutkan sebagai titah suci menjadi hamba keadilan ,martil kemanusiaan ,jihaders /pemberontak dalam pembelanya untuk Bangsa dan negara.
Wacana Sistem Proporsional Tertutup
Kali ini setuju dengan usulan dan pandangan PDIP sistem pemilu dikembalikan lagi ke sistem proporsional tertutup ,dengan catatan bahwa sistem proporsional tertutup pada akhirnya menjadi ekosistem demokrasi yang ideal melalui penguatan terbentuknya banyak Partai Ideologis .
Penguatan partai secara ideologis akan banyak mencetak negarawan ketimbang raja- raja kecil di parpol. Seorang negarawan tidak terbesit untuk mengejar kekuasaan, ia akan menjadi punggawa demokrasi sesungguhnya.
 PDIP satu -satunya parpol yang memilih berbeda dengan 8 partai parlemen lainnya .
Sedangkan Alasannya pertimbangan memilih sistem proporsional hanya mempertimbangkan faktor terjadinya money politis yang berimbas terjadinya liberalisasi politik tak terkendali.
Sistem Pemilu dan Negarawan
Hubungan sistem pemilu yang dipakai mempengaruhi suplai negarawan, di mana porsi substansi ikatan dan relevansinya dengan kenegarawanan?"
Mari kita cerna secara bijak atau memakai kaca mata dimensional, rasionalitas kita untuk membuka cakrawala  berpikir luas dan mendalam ,bagaimana proses politik sangat erat dengan proses awal lahirnya bibit -bibit negarawan .
Menurut kaidah ilmu politik, salah satu tujuan didirikan partai politik adalah mencetak kader dengan serangkaian proses internal partai dan interaksinya sehingga kader tersebut tercetak sebagai kader ideologis yang akan membawa pesan dan sekaligus bertindak sebagai aktor politik aktif.