Dari mana kita harusnya memulai belajar bisnis ?
Berbagai model cara yang diadopsi dari tetangga kita warga keturunan Tionghoa dalam mendidik anak sejak jabang bayi. Ternyata ada maksudnya bagaimana mereka hidup dan bekerja berada dalam tempat berdempetan .Â
Artinya rumah mereka pakai sebagai tempat bekerja seperti untuk berjualan dan juga dipakai tempat tinggal.Â
Mengajarkan sejak dini anak bagaimana beradaptasi dan berperilaku sehari hari dilingkungan bisnis. Anak akan sejak bayi akan diperkenalkan dilingkungan pekerjaan orang tuanya.
Mulai menginjak dewasa anak akan diikutsertakan dalam urusan bisnis dalam karier terendah. Inilah wujud doktrin  ideologi anak untuk mengenal dunia usaha sejak dini.
Jadi wajar jika mereka lebih siap untuk menjadi pengusaha muda dan siap bekerja dan bertempur di berbagai bisnis .
Bagaimana pengaruh Pendidikan Tinggi Untuk Bekal mewarisi atau mengembangkan  bisnis orang tua?
Saudara kita sadar bisnis harus terus berjalan ,beradaptasi dengan perubahan dan dibutuhkan melakukan inovasi dan regenerasi. Inilah sebab mengapa bisnis dari saudara kita Tionghoa bisa bertahan lama.
 Rasanya belum puas untuk memberikan bekal bisnis ,  bagi warga Tionghoa  yang mapan akan mendorong anaknya untuk melanjutkan pengetahuan bisnisnya dengan bersekolah di universitas bisnis terkemuka dunia. Pilihan mereka untuk menaruh anaknya di jurusan bisnis paling favorit.
Produk pendidikan yang dihasilkan adalah lulus dengan predikat profesional bidang bisnis. Sekembalinya mereka ketanah kelahirannya ,akan menjadi nakhoda baru melanjutkan atau mengembangkan bisnis induk orang tuanya.Â
Bagi mereka yang malas untuk kembali ke Indonesia ,mereka akan menjadi Diaspora dan memilih bekerja di berbagai  negara asing yang disukainya. Dengan model pendidikan sebagai alumni universitas bergengsi, sudah tentu pilihan bekerja sangat mudah. Banyak perusahaan asing siap merekrut mereka.