Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Jangan GR Dulu, Putin Ogah Datang ke KTT G20 Bali?

10 November 2022   10:03 Diperbarui: 10 November 2022   10:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Putin Tidak Butuh Perundingan Damai Dengan Ukraina Di KTT G20 Bali

Oleh : Heru Subagia

Jokowi tidak boleh GR dulu. Diprediksi  dua negara berseteru Rusia dan Ukraina bakal tidak hadir di KTT G20 Bali.  

KEMUNGKINAN besar Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak datang di KTT G20 Bali. Akan terjadi kekosongan isu perdamaian yang sudah diagendakan sebelumnya sebagai salah satu agenda penting dalam KTT G20. Dua negara berseteru Rusia-Ukraina akan menolak dalam satu meja negosiasi perdamaian.


Ukraina mengajukan keberatan Jika Rusia diundang dalam KTT G20. Usulan Ukraina tersebut didukung oleh Amerika dan sekutu NATO. Bagi Putin menggagap jika rencana memboikot KTT G20 dianggap sepele, Rusia tidak butuh kehadiran fisik di Bali. Tentunya  penolakan Rusia atas kehadirannya di KTT G20 akan semakin meruncingkan perselisihan Rusia--Ukraina.

Tugas Berat Jokowi

Jokowi akan dianggap gagal sebagai tuan rumah KTT G20 jika Presiden Vladimir Putin sampai memutuskan membatalkan untuk datang di KTT G20 Bali. Putin menjadi magnet utama dalam KTT G20 dan jika gagal datang akan menjadi preseden buruk bagi Indonesia sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan dan juga statusnya sebagai Presidensi G20 akan terdegradasi legitimasi kepemimpinannya.

Kedatangan Putin menjadi pertaruhan sangat   besar bagi proses negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina. Butuh kerja sama banyak pihak untuk mensukseskan perhelatan acara internasional KTT G20 Bali. Kemenlu dan Jokowi masih ada waktu untuk mengelola berbagai isu dan manajemen konflik diantara negara G20 sehingga mereka tertarik hadir dan mengikuti semua rangkaian acara dalam KTT G20 Bali.

Tidak gampang mengundang atau meminta Rusia datang atau terlibat dalam pertemuan atau diskusi berkaitan isu-isu keamanan dan ekonomi politik internasional. Rusia itu negara superpower dengan segudang kelebihannya.

Seperti yang dijelaskan oleh Presiden Jokowi, jika Putin akan datang DI KTT G20 jika tidak ada halangan penting yang menyertainya. Artinya masih belum tuntas Putin memberikan jawaban ke Jokowi untuk bisa mengetahui tidak hadir di KTT G20 dengan alasan sangat politis dan  bersifat ambigu.

Putin belum bisa menyatakan kesiapan untuk bisa hadir bersama 19 Pemimpin Negara G20 lainnya. Pemimpin Dunia seperti Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Joe Biden siap hadir dalam KTT G20 Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun