Mengkritisi isi pidato Kebangsaan  Anies Baswedan  dalam acara Deklarasi Relawan Indonesia Anies Baswedan yang dilakukan hari ini di Jakarta ,02 November 2022. Â
Ada beberapa kritik dan usulan bagi Anies Baswedan .
Isu yang menjadi latar belakang Pidato hanya menyoroti situasi negatif yang sedang dihadapi masyarakat bawah. Kemiskinan ,kesenjangan ekonomi, minimnya tenaga kerja dan ketidakadilan politik.
Isu ini dianggap basi ditengah upaya pemerintah mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Eksplorasi isu justru merendahkan diri atas kekuatan dan potensi negara besar yang dimiliki Indonesia.
Masyarakat hanya diajak bernostalgia isu kemiskinan dan ketidakadilan . Dunia  jika saat ini sedang  terjadinya perubahan ekonomi secara mendadak dan merugikan serta akan semakin memiskinkan masyarakat. Â
Harusnya isu sosial dan ekonomi tersebut dikembangkan dalam ranah isu kreatif dan progresif. Masyarakat diajak berdialek dengan kondisi kekinian.
Masyarakat harus diajak  beradaptasi dengan derasnya perubahan dan  letupan tidak terprediksi ( disrupsi)
 Anies akhirnya terjebak dalam ranah politik praktis dengan mendorong relawan dan undangan untuk memenangkan dan mendukung partai Nasdem. Anies berdalih jika dari inisiasi dan keberanian Nasdem Anis bisa dicalonkan  capres.
Komunikasi politik tersebut menjadi blunder politik karena Nasdem sendiri belum memenuhi  Presidential Threshold . Nasdem harus merger dengan partai lain.
Dengan demikian pidato kebangsaan Anies sudah cedera dan membentengi sendiri  dari koalisi partai lain. Sanksi politik terberat yakni Anies hanya akan mendapatkan  dukungan kader Nasdem dan sulit bagi pemilih partai lain untuk pindah ke partai Nasdem. Nasdem salah satu partai dengan tingkat perpindahan/ volatilitas  pemilih sangat tinggi.  Â
Sanksi kedua yakni partai lain akan memikirkan ulang untuk mendukung Anies. Anies mendeklarasikan dukungannya ke Nasdem dan bukanya menahan dulu sampai mendapatkan mitra koalisi. Partai lain beranggapan tidak ada coathtail effeck  dengan mendukung Anies yabg jelas berpihak ke Nasdem.