Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sebaiknya Pemerintah Membela UMKM Atau Minoritas Oligarki?

9 September 2022   09:02 Diperbarui: 9 September 2022   09:44 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaku UMKM Versus Minoritas Oligarki Ekonomi. Kajian tulisan yang sangat menarik untuk melihat sesi cara berfikir dan bertindak   pemerintah dalam pengelolaan isu dan kebijakan ekonomi pembangunnya. 

Pemerintah sedang ditantang untuk mencari pilihan tepat dan solutif disaat terjadinya gonjang- ganjing ekonomi global yang berimbas keras di perekonomian domestik.  

Pelaku ekonomi di Indonesia jumlahnya sangat kecil di bandingkan dengan negara lain. Indonesia justru semakin tidak produktif dan banyak kehilangan lahan dan tempat di mana banyak masyarakat terlibat berpartisipasi sebagai pelaku usaha. Sektor pertanian adalah contoh lahan yang banyak ditinggalkan pelakunya .

Kesiapan Indonesia menjadi salah satu negara maju menjadi pertanyaan sekaligus tantangan pemimpin negara. Indonesia saat ini dipilih sebagai presiden kelompok negara maju atau G 20.

 Tentunya jabatan ini harus diiringi kenaikan infrastruktur dan para pelaku ekonomi nasional. KTT G 20 di Bali akhir tahun 2022 akan menjadi pertarungan gengsi bagi Indonesia di mata dunia. 

Tim delegasi beserta Kepala Negara/ Pemerintah negara G 20 akan hadir  mengikuti pertemuan dan akan menyaksikan langsung apa yang sedang terjadi sesungguhnya di Indonesia.  

Indonesia sebagai salah satu kelompok negara G20 masih berada dalam struktur bangunan ekonomi yang mengkuatirkan . Memang benar dengan potensi ekonomi yang besar ditambah dengan kekuatan SDM serta SDA yang sangat melimpah.Bangsa ini akan bisa melompat menjadi bagian negara besar dan maju .

Dengan jumlah  penduduk terbesar ke 4 di dunia diperkirakan Indonesia akan mendapatkan berkah ekonomi sebagai negara-negara dengan GDP sangat besar. GDP adalah penghitungan pendapatan setiap penduduk dalam wilayah tertentu selama setahun.

Salah satu indikator ekonomi maju dan kuat adalah ketersediannya dan kekuatannya para pelaku usaha domestik. Seberapa besar masyarakat terlibat dalam bagian ekosistem ekonomi nasional dan internasional. 

Setidaknya tersedia 4-7 % terlibat dan termasuk juga penggerak dalam bidang ekonomi . Sistem  ekonominya nyaris diserahkan dalam mekanisme pasar. Pemerintah hanya sekedar sebagai wasit dan regulator .

Kemandirian ekonomi Indonesia yang ditolong dan ditopang usahawan/ entrepreneur  masih sanagat rendah jika dibandingkan  RI dengan negara maju lain. Survei membuktikan jika masyarakat lebih menyukai menjadi pegawai dari pada pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun