Mohon tunggu...
Heru Widiatmo
Heru Widiatmo Mohon Tunggu... -

Senior Psychometrician at American College Testing (ACT, Inc), Iowa City, Iowa, USA.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obama dan Jakowi

7 Juli 2014   13:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Petarungan  Pilpres Indonesia 2014 yang memunculkan Jakowi lawan Prabowo mengingatkan saya pada Pilpres Amerika 2012 yang bertarung antara Barak Obama lawan Mitt Romney. Jika dilihat dari social economy status, family background, kepribadian, dan perjalanan hidup mereka, ada kemiripan antar mereka. Uraian di bawah ini hanya menceritakan perbedaan antara Obama dan Romney. Silahkan meyimpulkan sendiri siapa mirip siapa dari uraian tersebut.

Obama berasal dari keluarga biasa, dan kita semua tahu pernah besar dan sekolah di Indonesia. Laporan kekayaan 2012 (pada saat dilantik sebagai president periode ke-dua) sebesar $ 10 juta. Kekayaannya meningkat sekitar 7% selama menjadi presiden periode pertama. Menariknya, peningkatan ini sebagian besar berasal dari royality buku yg ditulis (selain presiden dia juga penulis).  Dia mengawali perjalanan karier politiknya dari bawah, bekerja sebagai community organizer, membantu anak2 belajar, dan orang dewasa mencari pekerjaan. Kedekatan dgn masyarakat sekitar menjadikan dia dipilih sebagai anggota DPRD Illinois selama 7 tahun sebelum melangkah lebih jauh dan dipilih sebagai aggota DPR Amerika selama 3 tahun. Karier politik Obama meroket ketika dia menjadi keynote speaker pada 2004 Democratic National Convention (Konvesi partai domokrat Amerika) dengan menyampaikan pandangan politiknya yg merupakan pengalaman dan pandangan hidupnya berdasarkan buku yg dia tulis berjudul Dreams of My Father. Belum selesai tugas di DPR, 2008 dia menjadi capres dari Partai Demokrat Amerika setelah mengalahkan Hillary Clinton, dan akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika ke 44 pada tahun itu.

Sedangkan Romney, lawan Obama pada Pilpres 2012, selain lebih tua 14 tahun dia berasal dari keluarga kaya raya. Pada tahun 2012 kekayaannya tercatat sekitar $ 250 juta dan memiliki dana pensiun sekitar $ 100 juta (di Amerika uang pensiun tdk harus dari tempat kerja, kita sendiri bisa menabung di bank tertentu dan tdk kena pajak). George Romney (ayahnya) seorang pengusaha dan politisi. George pernah menjadi president of American Motor Corporation, United States Secretary of Housing and Urban Development (mungkin di Indonesia disebut menteri Perumahan Rakyat), dan Governor of Massachusetts. Sebelum jadi Capres 2012, Romney ikut konvesi 2008 Partai Republik tapi kalah oleh John McCain, dan pernah menjadi Governor of Massachusetts (seperti ayahnya).

Kemenangan Obama atas Romney, bukan ditentukan oleh latar belakang keluarga apalagi jumlah kekayaan, tapi oleh kepribadian dari seorang pemimpin; kejujuran, kerja untuk rakyat yg dipimpin, dan dekat dengan kita semua. Dari sisi kejujuran, saya nilai Obama menang paling tidak dari issue laporan pajak (tax report). UU Pemilu Amerika mewajibkan setiap calon menyerahkan tax report tiga tahun terakhir ke KPU Amerika dan mengumumkannya ke masyarakat.Tentu kedua calon melakukan kewajiban ini, namun sebagian besar rakyat Amerika minta mereka membuka tax report-nya sampai 10 tahun terakhir (untuk diketahui tax report di Amerika menunjukan tingkat kekayaan seseorang dan dari mana uang itu didapat). Obama tdk keberatan dan memang sudah melakukannya, karena selama ini dia bekerja sebagai politisi (menjadi anggota dewan atau presiden) yg mewajibkan menampilkan tax report di website yg dapat dilihat oleh rakyat setiap tahun pada saat menjabat. Sedangkan Romney, yg selain politisi juga businessmen dgn mendirikan Bain Capital (perusahaan investor besar yg sering diasosisikan sebagai tempat money laundering), kebaratan untuk melakukannya dengan alasan tdk ada dalam UU pemilu.

Dari sisi keturunan jelas Romney lebih diuntungkan, karena dia berkulit putih yg sesuai dengan mayoritas warganegara Amerika (pada kenyaannya kulit putih banyak yang memilih dia). Walaupun kulit putih lebih condong memilih calon kulit putih, banyak kulit putih memilih Obama karena kebijakan ekonomi dan politik pemerintahannya ditujukan untuk mengurangi perbedaan golongan kaya vs miskin, putih vs non-putih, laki vs perempuan, dan kota vs desa. Sedangkan sikap Romney yg memang berasal dari keluarga golongan atas condong memberikan label orang2 miskin adalah pemalas dan bergantung pada bantuan pemerintah yg menjadi beban negara. Sikap ini tercermin pada saat penggalangan dana tertutup yg dihadiri oleh para pengusaha kakap, Romney mengemukakan ketidaksukaannya pada orang miskin. Kejadian ini menjadi berita besar, karena ada yg merekam secara sembunyi dan meyebaran ke youtube sehingga popularitas dia yg sedang naik mendekati pemilu menurun.

Akhirnya, rakyat Amerika pada Pilpres 2012 memilih Obama sebagai presiden Amerika ke-45. Dia merupakan satu-satu President dari partai Domokrat dipilih dua kali dengan memenangi popular vote (suara terbanyak pemilih) selain Franklin D. Roosevelt tahun 1941. Sebagai informasi, syarat dipilih jadi president Amerika capres harus mengumpulkan 270 electoral votes dari 538, bukan dari jumlah atau persentasi pemilih.

Pesan moral, pemimpin2 yg sudah dan akan kita pilih bukan kemarin sore dilahirkan. Apapun dan dari manapun dia berasal bukan menjadi faktor utama. Suku, agama, gender, dan daerah asal tdk perlu diperdebatkan. Lihat track records mereka. Apa yg telah mereka lakukan (bukan yg akan mereka lakukan) untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia (bukan kelompok mereka).

Selamat memilih di Pilpres Indonesia 2014!

Iowa City, July 6, 2014

Heru Widiatmo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun