Pindang ikan patin adalah salah satu kuliner dari Palembang, Sumatera Selatan. Rasanya segar dan khas. Selain dibuat pindang, biasanya ikan patin juga dibuat pepes, yaitu pepes ikan patin. Untuk memasak pepes ikan patin ini kalau suka juga bisa ditambahkan tempoyak pada campuran bumbunya. Tempoyak adalah durian yang sudah difermentasi. Kalau di Sumatera Selatan, durian yang tidak bagus, biasanya difermentasi menjadi tempoyak. Tempoyak ini bisa dimakan langsung dicocol dengan nasi (seperti sambal) atau bisa juga dicampurkan dengan sambal saja, atau sambal dan mangga, dijamin rasanya maknyuss. Makan nasi panas-panas, dengan ikan goreng dan sambal mangga, dan diberi tempoyak...hmmm dijamin selera dan nafsu makan akan meningkat.
[caption id="attachment_230861" align="aligncenter" width="300" caption="Pindang ikan patin (Sumber : http://review.pakde.com/?p=331)"][/caption] Kembali ke pindang ikan patin. Awalnya dulu pertama kali makan tempoyak, atau juga pindang ikan patin saya tidak begitu suka dan heran kenapa 'wong kito' begitu suka. Tapi kini saya sangat menyukainya, lidah Jawa saya sudah beradaptasi. Waktu itu kami tinggal di Bandar Lampung, dan saya punya suami orang Palembang, mau tidak mau saya harus belajar memasak pindang tersebut. Ternyata sangat mudah dan praktis. Masak ikan patin, akan lebih enak kalau ikannya segar, apalagi kalau kita bisa mendapatkan ikan yang masih hidup. Resep untuk pindang patin adalah sangat sederhana. Bahan utama : ikan patin segar dibersihkan dan dipotong-potong. Bumbu : bawang merah, cabe merah, kunyit, lengkuas, sere (kalau bisa 2 atau 3 batang), lalu semua cukup dikeprek, masukkan ke dalam air yang sudah mendidih. Beri 2 lembar daun salam, dan tambahkan asam. Jika kurang asam masukkan tomat muda dan buah nenas yang dipotong-potong (dijamin lebih terasa segar). Beri terasi yang dihaluskan (semakin banyak terasinya, maka aromanya semakin kuat). Masukkan ikannya. Tambahkan garam dan gula secukupnya. Bisa juga tambahkan kecap manis atau gula merah sedikit. Setelah hampir matang, beri daun kemangi. Nah, cukup mudah bukan, tidak perlu menggiling bumbu. Semua tinggal di-keprek, langsung 'plung-plung' semua bahan dimasukkan.....he he he. Taraaaa jadilah pindang ikan patin segar. Kunci bumbu ada pada terasinya, bisa sedikit atau banyak. Juga rasa asamnya, bisa dari buah asam saja, atau ditambah tomat cherry alias 'cung' atau bisa juga buah nenas. Tapi yang jelas aroma kemangi yang membuatnya khas. Ayo silahkan mencoba, resep sederhana ini. Mudah, simpel dan nggak pake lama masaknya. Praktis dan cepat untuk membuat makanan ini, namun rasanya tetap enak. ****** Catatan : Artikel ini disertakan dalam Jelajah Kuliner Unik Nusantara Blog Competition kerjasama antara Kompasiana dengan Daihatsu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H