Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hei Ternyata Ada Juga PKL di Sekitar Jembatan Galata

24 Agustus 2013   12:54 Diperbarui: 9 Agustus 2015   11:06 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sore hari setelah siangnya melihat Istana Dolmabahce, kami sengaja berjalan kaki menyusuri jembatan Galata ini. Lokasi jembatan ini dekat dengan Eminonu dan masjid Yeni Camii. Sebelumnya sudah melihat jembatan ini dari jauh, saat cruise menyusuri laut Golden Horn, atau saat melewatinya ketika naik tram menuju ke Taksim. Kami ingin melihat ada aktivitas apa saja di sana, dan tentunya juga ingin melihat pemandangan sekitar dari atas jembatan ini.

 

 

 

[caption id="attachment_274027" align="aligncenter" width="413" caption="Jembatan Galata dari jauh, terlihat bagian jembatan dimana kapal dapat melintas"][/caption]

13773218271060689754
13773218271060689754

Jembatan Galata adalah salah satu jembatan yang berada di atas laut Golden Horn atau Tanduk Emas yang menghubungkan old city Istanbul atau kawasan Istanbul kota lama dengan modern city Istanbul, yaitu distrik Galata dan Pera (Beyoglu) dengan daerah Taksim adalah salah satunya. Selain jembatan Galata juga ada dua buah jembatan lainnya yaitu jembatan Attaturk dan jembatan Halic yang berada di laut Golden Horn ini.

 

 

1377321919251135725
1377321919251135725


Jembatan Galata ini dibangun pada tahun 1836 dan sampai dengan tahun 1980-an merupakan tanah tempat pembuangan limbah industri, namun setelah dibersihkan malah merupakan daya tarik terkenal di kota Istanbul. Lalu apakah yang menjadi daya tarik dari jembatan Galata ini?

1377322105410218703
1377322105410218703

13773221781828638582
13773221781828638582

13773222382062602731
13773222382062602731

 

 

 

Bagian tengah jembatan ini yang bagian untuk dilalui kapal atau cruise yang lalu-lalang melintasi laut Golden Horn. Sementara pada kedua sisinya terdapat satu tingkat di bagian bawah jembatan terdapat banyak kedai makanan atau restoran yang menyajikan makanan laut. Salah satunya adalah balik ekmek atau sandwich ikan. Kedai makanan ini yang juga merupakan daya tarik untuk mengunjungi jembatan Galata. Karena di bawah jembatan ini kita dapat mencicipi berbagai menu makanan laut.

13773223191395371844
13773223191395371844

13773223804923115
13773223804923115

13773224391074868746
13773224391074868746

 

 

 

 

Pada bagian jembatan yang banyak restorannya ini, pada bagian atas jembatan, dijumpai banyak pemancing ikan, sehingga tidak mengganggu lalu lalang kapal yang melintas di bawah jembatan. Para pemancing itu berjajar di pinggir jembatan, sambil memancing dan bersantai melihat pemandangan dari atas jembatan. Saya melihat pemancing yang sibuk dengan tali pancingnya, rupanya tali pancing tersebut bercabang-cabang, sehingga mata kailnya sekalian banyak dan berharap kemungkinan mendapatkan ikan yang lebih banyak. Dan ternyata kita dapat menyewa loh, alat pancingnya ini. Siapa tahu ada turis yang tertarik untuk memancing.

1377322549133376224
1377322549133376224

1377322618704267107
1377322618704267107

 

 

Saya pikir apa yah yang menariknya memancing ikan di situ. Kalo saya tengok ember yang berisi ikan ternyata ikannya pun kecil-kecil. Tapi jenis ikan yang diperoleh ini boleh jadi juga berdasarkan musim apa pada saat itu. Saya hanya menyimpulkan bahwa yang menarik memancing di tempat itu karena pemandangan di sekitar jembatan itu sendiri. Dari atas jembatan memang pemandangan cukup menarik. Panorama laut Golden Horn yang indah, dengan kapal yang lalu lalang di bawah jembatan, dan burung-burung camar yang beterbangan. Di bagian salah satu sisinya juga terdapat Yeni Camii yang megah, dimana di bagian sisi jembatan itu banyak turis yang berfoto dengan latar belakang masjid tersebut.

13773227251269745542
13773227251269745542

13773227911089784810
13773227911089784810

 

 

Dan ternyata aktivitas memancing ini pun masih berlangsung hingga malam hari. Saat kami kembali ke tempat ini malam harinya, ternyata masih saja tempat ini ramai dengan para pemancing ikan ini. Di tambah lagi diramaikan dengan para penjual makanan yaitu pilav dan balik ekmek dengan gerobak dorongnya di atas jembatan ini.

1377322894262257976
1377322894262257976

PKL di dekat jembatan Galata dan Eminonu

Dalam satu kesempatan, kami ingin sekali menikmati suasana malam di sekitar Eminonu dan jembatan Galata. Saat itu adalah musim panas, sehingga waktu Magrib adalah sekitar jam sembilan malam. Oleh karena itu jam setengah sepuluh malam kami berangkat dari Hotel, dan berjalan kaki menuju ke sana. Ternyata di pinggir jalanan di sekitar Eminonu hingga dekat ke jembatan Galata, banyak sekali kami jumpai pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan mereka. Jadi mirip seperti pasar kaget aja.

 

1377322957437124740
1377322957437124740

Banyak sekali dagangan yang dijual mereka. Ada baju, kaos, tas, jam tangan, sepatu, sandal, pashmina dan barang-barang lainnya. Barang-barang itu digelar di bawah begitu saja. Saya jadi teringat, seperti para penjual saat ada sekaten di alun-alun utara di Yogyakarta. He he he.

13773230351642932523
13773230351642932523

1377323106352979812
1377323106352979812

 

 

Dan baru di PKL inilah saya melihat para penjualnya adalah beberapa perempuan. Selama di Istanbul ini, setiap kali ke pasar (Grand Bazaar dan Spice Bazaar) selalu mayoritas pedagangnya adalah laki-laki. Salah satu pedagang perempuan adalah hanya wanita tua yang menjual makanan burung merpati di sekitar Blue Mosque dan Yeni Camii. Wah, kenapa para perempuan ini malah berdagang malam-malam ya?

 

 

13773232011672807225
13773232011672807225

1377323332917696281
1377323332917696281

Tujuan utama kami sebenarnya adalah ingin mendapatkan foto-foto suasana Eminonu ini di malam hari. Bagaimana suasana di tepi laut ini ketika malam, dan dengan latar cahaya yang kerlap-kelip. Namun ternyata memotret suasana malam ini hasilnya kurang bagus. Akhirnya gagal deh. Dengan banyaknya PKL ini, jadinya menyempatkan juga untuk melihat-lihat, siapa tahu ada barang yang menarik.

1377323404664163562
1377323404664163562

 

Akhirnya lumayanlah, mendapatkan tas dan pashmina. Tas dari bahan karpet yang mirip dengan hasil kerajinan Belgia yang berupa tapestry bag tersebut yang sebelumnya rata-rata di toko souvenir di kawasan Sirkeci dijual di atas 20 Lira,di tempat PKL ini dengan menawar saya dapatkan hanya 6 Lira. Dan pashmina yang halus bahannya yang di Grand Bazaar harganya 20 Lira di tempat PKL ini cukup 10 Lira saja. Bahkan saya mendapatkan diskon, membeli 2 buah cukup 17 Lira. He he heh. Cara menjualnya pun unik. Pashmina itu ditaruh di sepanjang kawat panjang sehingga mirip jemuran aja. Ketika kita turun dari jembatan Galata, jemuran eh deretan pashmina itu langsung terlihat. Banyak juga sih turis-turis bule yang belanja di sini.

1377323472415672483
1377323472415672483

Tapi ternyata pasar kaget atau PKL dadakan ini hanya berlangsung sebentar atau kurang lebih 2 jam saja. Ketika mereka menggelar lapak jam sepuluh (saat kami tiba), eh ternyata mereka sudah mulai membereskan dagangan mereka saat kami memutuskan pulang karena hampir tengah malam. Ketika waktu sudah tengah malam, suasana juga masih ramai. Hanya kami bertanya-tanya dalam hati, bukannya mereka para PKL itu capek doang menata dagangan eh baru sebentar jualan terus ‘kukut' alias diberesin lagi. Apalagi yang jualan sepatu, terlalu banyaknya barang yang digelar, sepertinya hanya capek menata lalu membereskan lagi he he heh. Yang kami tidak tahu, apakah para PKL ini adanya hanya di musim panas sajakah atau bagaimana. Entahlah.

Salam jalan-jalan.

*****

 

 

Sumber informasi artikel :

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanduk_Emas

http://jalan2.com/city/istanbul/galata-bridge/

(Artikel Herti tentang Catatan Perjalanan Istanbul 10, 16-24 Juni 2013)

Artikel lainnya : Catatan Perjalanan Istanbul: Blue Mosque, Makanan Kaki Lima, Grand Bazaar, Yeni Camii, Topkapi, Dolmabahce, Hagia Sophia, Bosphorus, Taksim, Sirkeci, Kennedy Caddesi dan Gulhane Park

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun