Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penerapan Teknologi Tepat Guna Alat Pengering Cacahan Sampah Plastik pada Proses Daur Ulang Plastik

10 Agustus 2020   09:29 Diperbarui: 2 Oktober 2020   17:51 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim pengabdian bersama kelompok pengelola limbah plastik/dokpri

Dilihat dari komposisinya, jenis sampah yang paling dominan dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik atau sisa makanan dan sisa tumbuhan sebesar 50%, plastik sebesar 15%, dan kertas sebesar 10%. Sampah plastik tersebut berasal dari kemasan baik kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, dan pembungkus barang lainnya. Total timbunan sampah plastik, yang didaur ulang diperkirakan baru 10-15%, 60-70% ditimbun di TPA, dan 15-30% belum terkelola dan terbuang ke lingkungan, terutama ke lingkungan perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut. Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik ini salah satunya dengan melakukan proses daur ulang sampah plastik.

Pemanfaatan dan penanganan limbah plastik ini perlu banyak disosialisasikan, selain kampanye pengurangan penggunaan bahan plastik. Sampah plastik sebaiknya dikumpulkan untuk didaur ulang. Biasanya sampah ini dikumpulkan oleh pemulung dan dijual ke kelompok pengolah limbah plastik. Di tempat pengolah limbah plastik inilah dilakukan pencacahan limbah plastik, pencucian dan pengeringan, sebelum masuk ke pengolahan daur ulang plastik.

Proses daur ulang sampah plastik menggunakan rangkaian mesin-mesin yang dapat mengolah sampah plastik menjadi pellet plastik. Produk inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru. Rangkaian proses yang diperlukan adalah proses pemilahan jenis plastik, proses pencacahan sampah plastik, proses pencucian untuk menghilangkan kotoran, proses pengeringan, proses pemberian warna, proses pelumeran cacahan plastik, dan yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. 

Pada proses pengeringan ini dapat menjadi masalah utama yang menghambat kecepatan dan kualitas produksi pellet plastik. Kebanyakan pabrik daur ulang sampah plastik melakukan proses pengeringan dalam dua metode yaitu pengeringan dengan menggunakan alat pengering atau mesin pengering sentrifugal dan metode pengeringan sederhana dengan menjemur cacahan plastik di bawah sinar matahari. 

Hasil proses pengeringan dengan metode pengeringan dengan sinar matahari ini biasanya tidak sepenuhnya sempurna menghilangkan kandungan air pada cacahan plastik. Selain itu, proses pengeringan tersebut membutuhkan banyak waktu dan tergantung pada cuaca.

Di antara timbunan sampah plastik yang siap dicacah/dokpri
Di antara timbunan sampah plastik yang siap dicacah/dokpri

Di perkotaan sudah banyak terbentuk kelompok pengelola limbah plastik ini. Karena usaha ini memiliki nilai keuntungan secara ekonomi. Demikian pula yang ada di Desa Sumber Jaya, Jati Agung Lampung Selatan terdapat kelompok pengelola limbah plastik. Ketua kelompoknya bernama pak Makmun. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ini adalah tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menunjang proses daur ulang sampah plastik. Alat yang belum dimiliki adalah alat pengering untuk cacahan plastik. Selama ini cacahan plastik hanya dihamparkan pada lahan dan dikeringkan secara alami dengan sinar matahari.

Tim Pengabdian dari Fakultas Teknik Universitas Lampung, yang terdiri dari Yuli Darni, Herti Utami dan Sri Ratna Sulistiyanti, melalui Program Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia TA 2020, memberikan solusi permasalahan pengeringan cacahan plastik tersebut dengan  metode pengeringan dengan menggunakan alat teknologi tepat guna tipe Centrifugal Dryer.

Tim pengabdian bersama kelompok pengelola limbah plastik/dokpri
Tim pengabdian bersama kelompok pengelola limbah plastik/dokpri

Jika sampah plastik yang telah dicacah dikeringkan dengan menggunakan alat pengering tersebut, maka kelompok pengelola limbah plastik tersebut dapat menjual cepat dengan harga yang lebih tinggi. Solusi yang diberikan dengan penerapan alat pengering plastik merupakan langkah tepat dalam pengembangan usaha mitra (kelompok pengelola limbah plastik) dan menghasilkan produk dengan nilai jual yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun