Mohon tunggu...
Herti Utami
Herti Utami Mohon Tunggu... Dosen - Hasbunallah wa nikmal wakil

Seorang istri | ibu dari 4 orang anak | suka membaca dan jalan-jalan | lecturer, researcher, chemical engineer | alumni UGM | hertie19@hotmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sedikit Cerita tentang Palais Garnier, Gedung Opera di Paris

23 November 2012   06:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ke Paris, salah satu obyek yang dikunjungi oleh wisatawan adalah Palais Garnier atau disebut dengan Opera Garnier, Opera de Paris, dan the Opera. Sebenarnya hanya berupa gedung opera tua yang bertuliskanAcademie Nationale de Musique. Letak Palais Garnier ini berada di Boulevard des Capucines, di 9th arrondissement of Paris. Palais Garnier ini dibangun pada pertengahan abad 19, dan kini masih digunakan sebagai tempat pertunjukan.

[caption id="attachment_217788" align="aligncenter" width="606" caption="Palais Garnier atau Opera Garnier, Paris (dok. Herti)"][/caption]

Waktu itu adalah hari Minggu, kami tidak sengaja ke sana ketika ingin berjalan-jalan menyusuri kota Paris dengan berjalan kaki. Kami sampai di jalan opera (Avenue de l’Opera). Sebuah avenue adalah sebuah jalan kota yang lebar yang tepinya ditumbuhi dengan pepohonan, namun Avenue de l’Opera satu-satunya yang tidak cocok dengan definisi tersebut, karena tidak ada satu pohon-pun di sepanjang jalan ini. Daerah l’Opera ini sebenarnya merupakan area bagi pusat perbelanjaan dan kantor terpadat di Paris. Contohnya adalah Galleries Lafayette adalah pusat perbelanjaan, dan Credit Lyonnais merupakan kantor perusahaan finansial di Paris, berada di area ini.

[caption id="attachment_217789" align="aligncenter" width="606" caption="Avenue de l’Opera, jalan tanpa pohon (dok. Herti)"]

135364922371298667
135364922371298667
[/caption]

Menurut saya jalan ini termasuk sepi (dibanding jalanan Jakarta) mungkin karena hari libur. Hanya beberapa saja toko yang buka, itupun pemiliknya orang China. Salah satu dari kami sempat mampir membeli sepatu sebagai pengganti karena kaki yang lecet akibat jalan terus-menerus, dan jaket pengganti, karena ketinggalan entah dimana, he he he.

[caption id="attachment_217790" align="aligncenter" width="606" caption="Avenue de l’Opera (dok. Herti)"]

1353649375564934784
1353649375564934784
[/caption]

Secara umum, menurut saya jalanan kota Paris lalu lintasnya tidak terlalu ramai, sehingga nyaman untuk berjalan kaki. Entah karena hari minggu atau bukan, yang jelas warga Paris, lebih banyak berada di bawah tanah untuk urusan transportasi. Memang moda transportasi yang banyak digunakan di Paris adalah dengan metro, merupakan jaringan kereta bawah tanah yang mempunyai 14 lines, yang dibedakan dengan angka, warna dan tujuan yang berbeda. Sedangkan RER (Réseau Express Regional) atau jaringan ekspres regional, merupakan kereta api bawah tanah yang melintasi pusat kota, tetapi rutenya lebih jauh daripada metro, sampai daerah pinggiran kota Paris. RER ada 5 lines, yang dibedakan dengan huruf dan warna.

[caption id="attachment_217791" align="aligncenter" width="606" caption="Pertokoan dekat Opera (dok. Herti)"]

13536495002031114562
13536495002031114562
[/caption]

[caption id="attachment_217792" align="aligncenter" width="606" caption="Sudut jalan di sekitar Palais Garnier (dok. Herti)"]

1353649588681363511
1353649588681363511
[/caption] Di seberang ujung jalan l’Opera, tepatnya di Boulevard des Capucines tersebut kita bisa melihat gedung megah Palais Garnier yang merupakan salah satu gedung opera atau opera house. Bangunan ini merupakan teater ke 13 dari Paris opera atau Opera de Paris yang pertama dibentuk oleh raja Louis XIV sejak tahun 1669. Tetapi pembangunan Palais Garnier sendiri atas perintah Napoleon III, melalui Baron Haussman mengerjakan proyek rekonstruksi great parisian. Gedung ini dinamakan Palais Garnier karena yang membangun gedung ini adalah Charles Garnier, seorang arsitek yang memenangkan kompetisi untuk membangun gedung ini dan dikerjakan antara tahun 1860-1875.

[caption id="attachment_217793" align="aligncenter" width="606" caption="Nampak Palais Garnier dari jauh di jalan opera (dok. Herti)"]

13536496921431861834
13536496921431861834
[/caption] [caption id="attachment_217795" align="aligncenter" width="606" caption="Tampak gedung opera tersebut semakin dekat (dok. Herti)"]
13536498251829904323
13536498251829904323
[/caption]

Jika menggunakan metro, kita bisa menggunakan line 3, 7 atau 8, turun di stasiun Opera. Di Palais Garnier, merupakan salah satu perhentian dari hop on hop off bus. Jika city tour di Paris dengan menggunakan bus dengan double deck, dengan bagian deck atas terbuka, akan diajak berkeliling dengan rute tempat-tempat wisata menarik. Ketika hop on hop off bus, menurunkan penumpangnya, lalu ramailah mereka untuk berfoto ria, narsis dengan berbagai gaya, begitu juga halnya di Palais Garnier ini.

[caption id="attachment_217798" align="aligncenter" width="606" caption="Banyak bus hop on hop off stop di sini menurunkan wisatawan (dok. Herti)"]

1353649962923736071
1353649962923736071
[/caption] [caption id="attachment_217799" align="aligncenter" width="606" caption="Para turis asyik berfoto ria di seberang Palais Garnier (dok. Herti)"]
13536500671563631747
13536500671563631747
[/caption]

Opera Garnier, merupakan salah satu opera house yang terkenal, karena merupakan gedung opera terbesar, dan termasuk simbol kota Paris. Jika sedang tidak ada pertunjukan kita dapat masuk ke opera house tersebut cukup dengan tiket 9 euro. Bagi yang ingin melihat pertunjukan musik klasik atau balet, dapat memesan secara on-line, tapi mahal, karena harga tiketnya bisa sampe 190 euro per orang (tiket termahal), itupun sepertinya untuk pertunjukan beberapa bulan ke depan atau pertunjukan buat tahun depan :D

[caption id="attachment_217800" align="aligncenter" width="606" caption="Gedung megah opera house (dok. Herti)"]

135365018015556339
135365018015556339
[/caption]

Bangunan bergaya neo baroque dan pilar-pilar marmer dan deretan patung pada bagian depan bangunan dengan gambaran mitologi Yunani kuno. Patung-patung dan hiasan marmer tersebut, menggambarkan dewa dan dewi Yunani, dan seniman-seniman sabagai great composer seperti Rossini, Auber, Beethoven dan Mozart.

Di dalam interior opera garnier ini merupakan bangunan yang indah, terdapat Grand Staircase, atau tangga setinggi 30 meter yang dibangun sangat megah, dengan marmer berwarna. Tangga ini bercabang untuk menuju ke serambi atau foyer dan auditorium. Di bagian kaki tangga terdapat 2 patung wanita yang membawa buket, dan langit-langitnya dihiasi lukisan dan di atas Grand Staircase, terdapat balkon-balkon.

[caption id="attachment_218329" align="aligncenter" width="375" caption="Grand Foyer di dalam gedung opera (Sumber : http://www.trekearth.com/gallery/Europe/France/North/Ile-de-France/Paris/photo136728.htm)"]

1353908143696507059
1353908143696507059
[/caption]

Sedangkan Grand Foyer atau serambi, diperuntukkan untuk tempat beristirahat buat penonton saat jeda pertunjukan opera atau konser. Grand Foyer ini mirip dengan ruangan Hall of Mirror di Istana Versailles, dengan cermin berukir di kanan kiri koridor yang memberi kesan luas, lengkap dengan dekorasi mewah keemasan, dengan kubah atasdihiasi mozaik berwarna-warni, dan langit-langitnya dihiasi dengan lukisan, dan lampu-lampu kristal gantung yang cantik.

[caption id="attachment_217802" align="aligncenter" width="400" caption="Grand Chandelier (Sumber :http://eldivandediana.blogspot.com/2010/12/bellas-artes-vs-palais-garnier.html)"]

1353650397930472154
1353650397930472154
[/caption]

Di tengah ruangan, terdapat Grand Chandelier, yang disepuh perunggu dan taburan kristal. Di auditorium, tempat pertunjukan, menyediakan kursi berwarna merah buat 1979 penonton, dan di bagian balkon buat tiket yang spesial. Secara keseluruhan, interior di Palais Garnier adalah mewah dan menarik, memberi kesan elegan, berupa interior klasik pada abad pertengahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun