Mohon tunggu...
Ita Hertati
Ita Hertati Mohon Tunggu... Guru - Penulis tanpa ikatan, sudah melahirkan dua buah Novel, beberapa buku antologi, buku pelajaran, cerpen yang dimuat dibeberapa situs, dan terkadang iseng menulis opini di surat pembaca

Senang menulis sesuatu yang random

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hindari Dasim Online untuk Keutuhan Rumah Tangga: Etika Bermedia Sosial

10 Desember 2024   20:34 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:34 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Komentar Netizen tentang Dasim Online, Sumber : Tik Tok

Akhir-akhir ini, semakin banyak sekali berseliweran kasus perceraian di media sosial. Tak jarang bagi mereka yang resmi bercerai akan menunjukan dengan bangga di akun media sosialnya akta cerai yang telah didapatkan. Banyak yang beranggapan bahwa mereka telah bebas ketika mereka telah menjanda atau menduda.  Berbagai alasan menjadi faktor dari perceraian tersebut, ada yang karena KDRT, ada yang karena suaminya tidak mampu memberikan nafkah, ada juga yang kabur dengan kenalan baru dari akun media sosial.

Maraknya perceraian atau rusaknya rumah tangga akhir-akhir ini banyak yang dipersalahkan adalah "Dasim Online".  Sebutan "Dasim Online" merujuk kepada kata "Dasim" yang bermakna Jin perusak rumah tangga dalam Islam. Dasim Online sendiri merupakan sebutan bagi pengguna tik tok yang menghasut seseorang agar meninggalkan pasangannya.

Salah satu akun tik tok bahkan mencatat beberapa daftar korban Dasim Online, ada beberapa komentar dari netizen yang mengungkapkan rasa sedih mereka, diantaranya:  "lah suamiku udah 2 hari ini nggk ngabarin nggk tanya kabar anak istri, gara gara berantem dia suka live room tiktok sampe nggk tau waktu", ada juga yang berkomentar lain "istri dari karawang, ke Purwakarta, meninggalkan anak, dan menggugat cerai suami nya".

Media sosial mengubah cara  kita dalam berkomunikasi, banyak orang yang memiliki teman baru dari media sosial, bahkan bisa menjadi teman curhat, bahkan ada yang menjalin hubungan intim yang terlarang. Berawal dari curhat, lalu ditanggapi dan akhirnya merasa saling nyaman, yang mengakibatkan mereka tidak berpikir panjang lagi untuk meninggalkan keluarganya. Tentu saja  kasus seperti ini merugikan banyak pihak, terutama anak dan pasangan. Sebetulnya hal ini tidak akan terjadi jika kita bijak menggunakan sosial media.

 

Di dalam agama Islam hubungan antara manusia sudah diatur dengan baik, dimana seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya tidak boleh ikhtilat (bercampur-baur) antar keduanya, hal ini bukan hanya secara fisik di dunia nyata, tetapi secara non fisik di dunia maya atau sosmed. Kemudian di dalam Islam pun  haram hukumnya  mengumbar aib orang lain apalagi pasangan kita sendiri, karena jika ini dilakukan maka orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi, bisa masuk dan sengaja merusak rumah tangga.

Mempertahankan rumah tangga zaman sekarang memang tidaklah mudah, banyak Dasim-dasim online berkeliaran dan memiliki misi untuk merusak rumah tangga. Oleh karena itu, mari bijaklah dalam bermedia sosial dan ikuti tuntunan Islam dalam berinteraksi.  Perlu kita ingat media sosial bukan lah tempat curhat atau ajang pamer, karena banyak mata yang mengawasi kita. 

Semoga Allah selalu melindungi dan memberikan keberkahan  untuk keluarga kita. Aamiin ya robbal alamin

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun