Mohon tunggu...
Ita Hertati
Ita Hertati Mohon Tunggu... Guru - Penulis tanpa ikatan, sudah melahirkan dua buah Novel, beberapa buku antologi, buku pelajaran, cerpen yang dimuat dibeberapa situs, dan terkadang iseng menulis opini di surat pembaca

Senang menulis sesuatu yang random

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mencegah Pelecehan Seksual: Belajar dari Kasus Justin Bieber dan Siswa MAN Gorontalo

13 Oktober 2024   17:33 Diperbarui: 13 Oktober 2024   17:41 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir dunia dihebohkan oleh berita tertangkapnya P. Diddy sang rapper, penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan perancang busana AS. Dari Penangkapan P. Diddy ditemukan begitu banyak botol baby oil dan adanya banker.

Dari kasus ini pun mencuat teori-teori konspirasi, dan spekulasi para netizen, salah satunya adalah Justin Bieber yang dianggap sebagai korban pelecehan seksual oleh P. Diddy ketika usianya sekitar 15 tahun. Banyak spekulasi bahwa perubahan perilaku Justin Bieber yang tadinya good boy menjadi bad boy merupakan trauma dan pengaruh pergaulan dengan P. Diddy.

Sedangkan di Indonesia sendiri dihebohkan berita Siswi MAN Gorontalo yang melakukan adegan dewasa dengan gurunya sendiri. Banyak yang mengecam dan menyalahkan siswi tersebut, karena di dalam video menunjukan kelihaiannya melakukan adegan tidak senonoh,  sehingga banyak yang mengambil kesimpulan, hal tersebut terjadi karena suka sama suka. Tetapi ada juga yang merasa kasihan karena ternyata anak ini merupakan anak yatim piatu, dan kemungkinan besar menjadi korban gurunya yang sengaja mengambil kesempatan melalui perhatian.            

Dari dua kejadian ini kita belajar bahwa  menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah, apalagi saat ini kemaksiatan merajalela, banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi nafsunya. Oleh karena itu,  perlu perhatian khusus kepada putra putri kita tercinta agar terhindar dari kejahatan pelecehan seksual, diantaranya dengan cara:

  1. Jadikan rumah tempat yang paling nyaman dan aman untuk anak bercerita. Pastikan rumah adalah tempat anak bercerita berbagai hal apapun tentang dirinya, tentang temannya dan tentang apa saja yang dilaluinya. Tentu saja hal ini harus dimulai dengan orangtua yang memberikan ruang komunikasi yang terbuka kepada anak, dengan cara tidak mengabaikan cerita anak walaupun dirasa tidak penting, menghargai kejujuran anak dalam bercerita, dan menasihati anak tanpa menghakimi.

  2. Ajarkan anak tentang tubuhnya, batasan orang lain untuk melihat atau menyentuh anggota tubuhnya, dan ajarkan juga bagaimana ia melindungi dirinya dari pelecehan seksual sejak dini, seperti berteriak jika ada orang yang melecehkannya dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

  3. Mengajarkan nilai-nilai agama terkait menjaga kehormatan diri sendiri dan kehormatan orang lain. Ajarkan anak untuk menutup aurat, kenakalan anak terhadap perbuatan yang akan menjadikannya berdosa.

Tentu saja usaha-usaha pencegahan anak  menjadi korban pelecehan seksual bukan hanya datang dari keluarga, tetapi lingkungan juga memiliki peran penting dalam hal ini, karena saat ini bukan hanya anak perempuan yang bisa menjadi korban pelecehan seksual, tetapi anak laki-laki pun berpeluang besar menjadi korban pelecehan seksual.

Sumber: iStock
Sumber: iStock

Peranan paling penting dalam pencegahan seksual adalah peranan pemerintah. Pemerintah memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warganya, terutama anak-anak. Dengan membuat regulasi yang tegas, memberikan sanksi yang berat bagi pelaku, sehingga dapat memberikan efek jera bagi pelaku.  Pemerintah Pun idealnya mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program pencegahan dan perlindungan korban sehingga masyarakat merasa aman. Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, dan media, pemerintah dapat membangun sinergi yang kuat dalam upaya pencegahan kekerasan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun