Mohon tunggu...
Oky Hertanto
Oky Hertanto Mohon Tunggu... -

Selalu suka dengan senja dan jingga. Menuliskan kedua kisah tersebut,Sungguh kehormatan dan kenikmatan yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tersakiti Oleh Nya [Part 1]

26 Juni 2014   02:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja sore ini menampakkan pesona nya dengan sangat menawan, betapa tidak awan-awan berbaris dengan rapih, awan-awan tampak sedang menikmati bermandikan cahaya yang surya. Suara burung pun terdengar sangat merdu di atas sana. Angin bertiup dengan halus hingga menembus ke telinga. Sempurna sekali senja sore ini dan aku beruntung bisa menikmatinya. Di saat senja dalam posisi yang sangat sempurna langit sore itu, tiba-tiba segumpalan awan hitam menghantam. Tak lama rintik-rintik air dari langit pun turun. Hujan. Dan Hujan turun sangat deras menghantam permukaan bumi, tapi aku tak beranjak dari tempat ku berdiri sekarang. Aku menghadap dimana hujan itu datang. Lalu aku berkata , “Hujan kenapa kau datang dan merusak pesona senja sore ini?” aku berteriak sekuat tenaga meneriakan kalimat tersebut. Hujan hanya menjawab dengan rintik-rintik deras air yang ia turunkan ke permukaan tanah tempat ku berdiri saat ini. Hujan sore ini mengingatkan ku akan kisah cintaku. Kisah cinta yang akan membuat sedih yang mengetahuinya, kisah cinta yang terlalu lama di pendam, kisah cinta yang hanya akan menjadi angan-angan saja, kisah cinta seorang pengecut yang takut akan kenyataan terpahit dalam kisahnya.

***

Lama sudah aku memendam rasa suka ini kepada nya , tiga tahun lamanya aku hanya bisa mengagumimu dari kejauhan saja, padahal kita satu kampus dan jurusan. Kita hanya dibedakan kelas, dan waktu perkuliahan. Selebihnya kita bisa bertatapan sehabis kelas. Tapi kita tak pernah menyapa dan bercakap. Bahkan untuk menatapmu lamat-lamat saja aku tak sanggup, kau begitu angkuh dan merasa aku tidak pernah ada di hadapanmu. Sungguh ini kisah cintaku paling rumit dalam hidupku. Rumit karena aku tak mampu untuk mengajak nya berkomunikasi , rumit karena dia juga tak ingin berkomunikasi dengan ku, rumit karena mungkin ia menggangap ku hanya orang bodoh yang berharap cinta dari tuan putri cantik kerajaan. Seperti dalam dongeng-dongeng buku anak-anak. Betapa bodohnya diriku membiarkan perasaan ini begitu kuat selama tiga tahun. Aku terus menyalahkan hati ini. Dan hati kecilku berkata, “UNTUK APA KAU BERHARAP DENGAN ORANG YANG TIDAK MENGINGINKAN KEBERADAANMU”. Kalimat itu selalu tergiang di otakku, bisikan hati kecilku. Telah melumpuhkan setengah dari tubuhku.

Saat ini, sudah tiga tahun aku mengenalnya. Lagi, Aku hanya bisa menatapmu dengan perasaan suka yang tidak kau ketahui. Atau kau sudah tahu, dan ingin pura-pura tidak tahu, karena kamu malas bertatapan denganku. Entahlah aku tak peduli hal itu, hanya kamu yang aku suka. Wahai cinta 3 tahun masa kuliah ku. Waktu terus belalu dengan sangat cepat, hingga akhirnya masa kuliah ku akan berakhir dan aku masih belum berani menyatakan kepadanya. Bagaimana aku berani, jika dia saja tak menginginkan keberadaanku. Aku bisa membaca setiap isyarat yang kau berikan, isyarat yang membuat aku tak berdaya. Meskipun kau tak berbicara langsung kepadaku. Tetapi hal tersebut selalu ku abaikan,berharap itu isyarat yang salah. Isyarat yang bukan ditujukan kepadaku. Isyarat yang bukan membuat hati ku menjadi lemah Dan aku masih suka pada mu dengan perasaan yang sama. Dimana saat itu aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatmu. Klasik memang, tapi itulah kenyataanya.

Berbicara jatuh cinta pada pandangan pertama Apakah kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama? Apakah kau pernah merasakannya? Entahlah aku bingung. Apa mungkin hanya melihat orang pertama kali bisa menimbulkan rasa cinta itu? Bagaimana dengan prosesnya melebihi kecepatan mobil tercepat di dunia sekalipun. Itulah daya magis yang dimilikinya. Tak pernah bertemu sebelumnya, tetapi sekali melihat sosoknya kita langsung suka kepadanya tanpa alasan yang bisa dijelaskan dengan masuk akal.

Jujur saja. Perasaan ini sangat membelenggu hatiku, membuat aku tak bisa berpaling ke siapa pun, bahkan untuk melupakannya mungkin 1 juta tahun lamanya. Lebay mungkin mendengernya tapi itulah kenyataanya. Ketika aku berusaha melupakannya, semakin aku teringat denganya. Bahkan hingga aku dekat dengan perempuan lain sekalipun. Selalu terlintas sosoknya yang begitu ku kagumi. Itu lah yang membuat ku masih setia dengan perasaan ini. Pasti kalian sedang bertanya-tanya. Bagaimana sosok dia? Mengapa ia begitu ku kagumi hingga aku tak bisa berpaling darinya? Apa mungkin dia mirip dengan angelina jolie? Jawab ku dengan singkat, “Ia memang tak secantik angelina jolie dan artis-artis cantik yang ada di dunia ini, tetapi kesederhanaan dan kharisma nya lah yang mampu membuatku mencintai nya setengah mati. Sampai aku tak bisa menerima jika perasaan ini tak terbalas”.

Aku yang bodoh ini, hanya mampu bisa menyebut nama mu dalam doa dan sujudku saja. Berharap tuhan mendengarkan doaku setiap kali aku menyebutkan nama nya untuk dekat denganku. Aku tak pernah lelah untuk menyebutnya, meskipun sampai saat ini tuhan belum mendengarkan doaku. Aku percaya tuhan tidak tidur. Mungkin ia hanya ingin menguji kesabaranku untuk tetap menyebutkan nama nya dalam doaku. Itulah usaha paling mulia ku yang tak pernah kau ketahui. Aku yang tidak berani untuk mengatakan perasaan ini padamu langsung, lagi aku tak bosan berkata :

“Untuk membuka percakapan saja aku tak mampu, aku hanya terlalu takut untuk menerima kenyataan, kenyataan yang nyata nya adalah sebuah PENOLAKAN”. Ujarku dalam hati.

Kenyataan yang mungkin bisa membuat ku menjadi orang paling gila sedunia. Kenyataan yang dapat melumpuhkan seluruh badan ini berserta isi-isi nya, dan kenyataan yang akan sulit dilupakan seumur hidupku. Lalu terlintas dengan cepat di pikiranku. Sebenernya buat apa kita suka sama seseorang, jika seseorang tersebut dari awal tidak menyukai kita? Apakah aku jatuh cinta pada orang yang salah? Entahlah kenyataan seperti itulah yang nantinya sulit aku terima. Setiap hari aku selalu membayangkan bisa membahagia kan mu, mengajak mu jalan , memberi perhatian saat kamu sakit , memberi dan memenuhi semua hal yang kamu suka. Tapi percuma hal itu, kamu tak akan tahu betapa dahsyat nya rasa suka ku kepadamu. Mungkin, Kamu hanya bisa melihat aku yang bodoh, yang hanya bisa menggagumi dari jauh tanpa pernah melakukan usaha untuk dekat denganmu.

Ketauilah aku bukan tidak melakukan apa-apa untuk dekat denganmu, tetapi badan ini menolak dengan halus. Mulut ini pun tidak bisa berbicara apa-apa jika berhadapan denganmu. Hanya mata ku saja yang dapat menatapnya secara halus dari dekat dan kejauhan. Apakah itu salah? Menurutku tidak, biarkan perasaan ini berproses dengan caranya masing-masing. Proses yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik juga. Tetapi ini lah masalahnya, proses kisah cintaku nyata nya tak sebaik yang aku pikirkan dan bayangkan selama ini.

Begitu juga dengan sikap dirimu. Angkuh , tak punya rasa, dan tatapan matamu selalu membuat ku lemah tak berdaya ketika menatapmu. Apakah dirimu takut jatuh cinta kepada ku? Apakah aku tidak cukup tampan secara fisik? Entahlah, mungkin saja salah satu dari itu bisa jadi alasannya. Tetapi aku bersabar menikmati proses ini dan berpikir positif kalau sesuatu yang indah akan datang pada kisah cinta ini. Sesuatu yang dapat membuat dunia serasa milik berdua. Sesuatu yang dapat mengubah hidupku secara keseluruhan. Sesuatu yang membuat ku ingin selalu menjaga dan meberikan yang terbaik untukmu. Semoga itu hal yang indah diberikan tuhan kepadaku. Aku selalu berharap dan berdoa setiap hari.

***

Saat ini aku dan dirinya mengikuti kegiatan makrab perpisahan yang dibuat oleh jurusan angkatan kami, makrab ini diadakan di villa kawasan mega mendung , puncak selama tiga hari dua malam. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perpisahan dan mengakrabkan diri angkatan kami, dimana kegiatan yang akan dipenuhi canda tawa para sahabat-sahabat terbaik, dimana kegiatan yang akan membuat kita semakin akrab, dan akan menjadi kenangan yang indah untuk kita para sahabat seperjuangan selama tiga tahun lamanya. Kenangan yang akan selalu kita ingat saat kita sudah tidak sama-sama lagi di bangku kuliah. Kita akan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, kita akan sulit untuk bertemu dan berkumpul, bahkan yang terburuk untuk di ajak komunikasi bersama saja kita tak punya waktu.

Hari pertama makrab, aku bersuka cita bersama teman-teman ku, bernyanyi bersama sambil bermain gitar. Sebagian ada yang berenang dan bermain futsal. Sungguh aku menikmati sekali momen-momen kebersamaan ini. Kebersamaan yang hangat dan justru hadir disaat kami akan berpisah dan jarang untuk bertemu. Tetapi ku kesampingan hal itu, aku terus bersama teman-teman terbaiku dalam suka cita. Sore harinya aku memutuskan untuk istirahat dan berbaring sejenak dikamar. Karena hari itu badan ku tidak terlalu enak untuk di ajak terus beraktivitas. Sehingga aku memutuskan meninggalkan aktivitasku bersama teman-teman. Aku pun tertidur cukup lama.

Setelah selesai beristirahat yang cukup pada sore hari. Aku terbangun dari tidurku dan badan ini terasa telah terpenuhi tenaganya. Rasanya seperti di cas dengan casan kecepatan penuh. Segar dan siap menyambut kegiatan di malam hari. Malam hari dimana aku masih bercanda bersama teman-teman sambil menikmati dinginnya udara di mega mendung, puncak. Suasana yang jarang kita peroleh dan nikmati setiap hari. Hingga tengah malam aku pun masih asyik dengan teman-teman ku dan hal ini membuat ku lupa dengan dirinya. Bagaimana aktivitas yang dilakukan dari tadi? Sungguh aku tak melihat sosoknya dari siang hingga tengah malam ini. Tempat penginapan kami pun juga terpisah, villa kami terdiri dari dua bungalow dimana ada bungalow atas dan bawah. Aku menempati bungalow bawah dan dia bungalow atas. Malam hari pertama terlewatkan begitu saja tanpa aku bisa menatapnya, dan aku sebenarnya lupa akan keberadaanya. Karena aku sedang asyik bersama teman-teman terbaikku.

Hari kedua makrab, pagi hari kita semua sudah berkumpul di lapangan villa untuk melakukan senam pagi dan bermain games. Pagi yang cukup bersahabat karena tidak turun hujan. Pagi itu dingin sangat menusuk ke tulang-tulang yang membuat kita menjadi kaku. Tetapi tidak dengan hati ini,hati yang siap menyambut pagi ini dengan antusias. Karena pagi ini aku melihat dirinya di hadapanku. Sesosok yang aku suka dan kagumi yang tak ku lihat semenjak siang hari kemarin.

Senam pun dimulai, kami semua mengikuti instruktur senam pagi itu. Setelah itu kita semua berkumpul dan mengambil nomor untuk pembagian kelompok bermain games. Aku berharap tidak sekelompok denganya, karena aku tidak mau memberi beban pada diriku sendiri. Aku takut menatap tatapan matanya, tatapan yang membuat ku tidak bisa menerima kenyataan nantinya. Akhirnya aku mengambil nomor kelompok dan kami pun tidak sekelompok dalam kegiatan games ini. Aku kelompok tiga dan dia ada di kelompok enam. Selamatlah aku pagi ini. Games pun dimulai, kami semua sangat penuh riang dan tawa gembira, aku pun sangat menikmati setiap games yang diberikan. Aku juga melihat dirinya sama dengan ku, sangat menikmat games pagi ini.

Kami semua selesai bermain games pagi sampai siang hari ini. Kami semua pun kelelahan dan kami beristirahat sejenak menikmati makan yang sudah di siapkan dan sambil membersihkan diri untuk mandi dan berganti pakaian. Sore harinya, kegiatan selanjutnya adalah acara tukar kado. Dimana kita semua menyerahkan kado untuk ditukar kepada teman-teman kita. Aturan main pada acara ini sangat sederhana. Kita hanya cukup memberi kado dan kita mengambil nomor kado yang telah dinomori sebelumnya secara acak. Tapi, kali ini aku berharap, semoga kado ku jatuh ke tangannya. Tetapi tuhan berkata lain, kado ku tidak jatuh ke tanganya melainkan jatuh kepada orang lain. Dan aku juga tidak mendapatkan kado darinya. Acara pun selesai. Malam ini pun ditutup dengan acara menonton video dan BBQ bersama di pinggir bungalow bawah. Aku kembali ke kamarku, sambil berharap mimpi indah bertemu dengannya tanpa harus aku takut berbicara kepadanya.

Hari ketiga makrab, Hari itu pun tiba, dimana hari aku ingin mengungkapkan perasaan yang ku simpan dengan rapih selama tiga tahun lamanya. Dimana hatiku sudah memberontak untuk dikeluarkan dari sel (penjara) hati yang ku buat sendiri di dalamnya. Mungkin hati ini sudah lelah berada di dalam sel tersebut. Biarkan saja badan , otak , dan mulut ini bekerja untuk menyampaikan perasaan ini kepadanya. Dan saat ini aku cukup berani untuk menyampaikannya, meskipun belum berani menerima kenyataan yang akan di hadapi. Sebelum aku benar-benar menyatakannya aku berisitirahat sejenak di kamar dan benar-benar merenung di kamar untuk aksi ku ini.

Waktu nya telah tiba, setelah kita usai melakukan foto-foto bersama sebagai ritual terakhir makrab sebelum pulang ke Jakarta. Kami semua pun bergegas menuju ke sebuah restoran di kawasan Puncak. Restoran ini sangat terkenal sekali di kawasan tersebut, dimana selain restoran tempat itu juga memiliki pusat oleh-oleh dan jajanan khas restoran tersebut. Satu lagi kelebihan tempat tersebut adalah view gunung yang sangat indah, jelas langsung menghadap ke restoran tersebut. Sehingga, sanggat bagus untuk background foto-foto. Dan tempat ini sangat sempurna sekali untuk mengungkapkan isi perasaan ini yang terpendam selama tiga tahun lamanya. Semenjak sampai di tempat ini, aku terus memikirkan topik apa saja yang nantinya akan kubicarakan kepadanya,dari mana aku memulainya? Apakah aku langsung saja ke pokok permasalahan? Apapun kata-kata yang nantinya saya bicarakan, saya sudah siap bertemu dengan nya dan mengatakannya. Lima menit kemudian, aku berdiri, menghampirinya dan memberanikan menemuinya untuk di ajak mengobrol sebentar. Suasana menjadi sangat hening sekali, sepertinya semua orang terfokus ke arah ku, begitu juga dengan suasana di pegununungan sana, angin pun serasa terhenti di sekeliling ku. Semoga ini pertanda yang baik untuk kisah cinta ku.

***

Biarkan lah aku menjalani keresahan hati ini, biarkan lah aku hanya bisa menggagumi mu dari jauh , biarkan lah aku menjadi bodoh di hadapan mu , biarkan lah teman-teman ku mentertawaiku karena ketidakmampuanku menyatakan perasaan ini dan menerima kenyataan. Situasi inilah yang bisa membunuhku secara perlahan, tanpa harus minum racun atau tertabrak mobil sekalipun. Situasi dimana ketakutan akan sebuah kata PENOLAKAN itu datang menyerang ku secara seporadis. Hingga akhirnya raga dan hati ini pun akan roboh terhadap serangan-serangan itu secara terus menerus.

Tetapi, sebelum kau menyebutkan kata PENOLAKAN tersebut, Izinkanlah aku untuk tetap bisa mencintaimu, izinkanlah aku untuk tetap bisa menyimpan rasa ini kepadamu, meskipun kau tak akan pernah membalas nya sampai kapan pun juga. karena jika kau larang. Matilah aku.

Matilah raga dan hati ini, mungkin aku bisa tidak makan selamanya, karena nafsu makan ku telah dibunuh secara halus oleh kenyataan ini. Kenyataan yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya, kenyataan yang selalu aku takut kan semenjak melihat tatapan mata itu dan aku mati secara perlahan tanpa seorang pun yang tahu. Kalau aku telah di TOLAK olehnya. Tiga tahun lamanya memendam rasa ini, perasaan mencintai yang amat cukup besar kumiliki. Hanya dengan satu kata saja, porak poranda sudah hati ini. Hancur sudah penantian ku selama tiga tahun ini.

Akhir kata yang ku ucapkan kepada nya : “Mungkin salah emang gue suka sama orang , atau emang gue jatuh cinta ke orang yang salah dan terlalu lama juga untuk memendam dan mengungkap perasaan ini. Gue cuman bisa bilang dan mendoakan, semoga lu orang yang gue suka (selama tiga tahun) bahagia selamanya”. Ujarku kepadanya dengan perasaan yang hancur sejadi-jadinya. Semenjak kejadian tersebut, aku memutuskan untuk tak percaya cinta dalam bentuk apa pun, kecuali bentuk cinta atas nama tuhan dan orang tua. Biarkanlah aku menikmati proses yang menyakitkan ini. Mungkin aku akan pergi jauh untuk melupakan kejadian yang sangat menyakitkan ini dan kau sangat sukses melukai hatiku sangat dalam, se dalam cintaku yang tak terbalas ini.

Sampai bertemu lagi pujaan hatiku ........

Contact Us : @okyjooo / okyhertanto@gmail.com/ www.goresantinta.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun