Tidak semua santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur anak orang mampu. Tak jarang mereka harus menunggak SPP karena kiriman dari orangtua belum datang. Bukan tanpa sebab, orangtua memang belum mempunyai uang untuk dikirimkan ke pondok.
Melihat kenyataan itu, para wali santri Gontor (Walsantor) yang tergabung dalam grup di facebook membentuk Wadah Zakat Infak dan Sedekah (WAZIS) pada tanggal 2 Januari 2012.
Menurut Ketua Pelaksana Walsantor, H Didik Yulianto Al-Paresi, para santri Gontor adalah para pejuang Islam yang mengkhususkan waktunya untuk belajar agama Islam. Maka alangkah baiknya jika zakat dari sebagian wali santri yang mampu disisihkan untuk para santri yang tidak mampu dalam bentuk beasiswa.
Didik mengatakan, melalui beasiswa yang terkumpul dari ZIS ini bisa menjadi sumbangsih para wali santri untuk kemajuan Islam. "Saat ini kami bisa mengirimi uang atau makanan kepada anak-anak kami. Namun, anak- anak yang belum membayar SPP itu, orangtuanya pasti ingin juga bisa mengirimi anak-anaknya secara rutin seperti kami," kata Didik.
Menurut Didik, hingga saat ini ZIS dihimpun dari intern anggota Walsantor. Namun dalam perkembangannya, tidak menutup kemungkinan WAZIS akan menerima dana dari mana saja asalkan halal.
Didik menyebutkan, WAZIS Walsantor saat ini telah menyantuni tiga orang santri. Dua orang santri dari Pondok Modern Darul Ma'rifat Gontor 3, Kediri dan satu orang dari Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Ponorogo yang menunggak SPP.
"Semoga program ini bisa berlanjut dan semakin banyak santri yang bisa dibantu," katanya berharap.
Didik mengisahkan, konsep WAZIS Walsantor dibuat pada tanggal 27 Desember 2011. Konsep ini mendapat respon positif dari para wali santri. Karena itu anggota Walsantor akhirnya memilih lima orang yang duduk sebagai anggota Dewan Pengawas. Dewan Pengawas inilah yang akan memilih Ketua Pelaksana WAZIS. Karena pemilihan ini belum terlaksana, maka untuk sementara jabatan ini diemban oleh Didik.
"Saya akan menyerahkan jabatan ini setelah ada ketua pelaksana yang dipilih oleh Dewan Pengawas," katanya.
Bagi Anda yang ingin bergabung memberi kontribusi memberikan donasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H