PNS Pilar Hidup Nyata Bagi Negara.
Banyak kritik tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS yang cuma duduk di belakang meja, tunggu gajian. Benarkah itu ??.........
Relasi antara ASN dengan eksistensi suatu negara yang merupakan default atau bawaan tak terbantahkan.
Ragam maksud dan tujuan politik amat banyak. Partai politik yang mendapat dukungan masyarakat terbanyak hasil Pemilu akan menjadi penentu pemegang kekuasaan negara. Partai yang menang itu umumnya akan mendapat kontra dari partai yang kalah. Keteguhan dan konsistensi mengelola tujuan partai adalah tolok ukur bagi kepercayaan masyarakat. Kepercayaan masyarakat hilang, maka mereka mencari pilihan lain dari yang ada. Bila partai semua busuk, maka kita terpaksa memilih yang terbaik diantara yang busuk itu. Demokrasi membantu menghadirkan partai / tokoh yang beragam untuk dipilih menjadi pemimpin sesuai jenjangnya.
Sesuai falsafah, norma, strateji dan operasional sistem di NKRI yaitu pejabat politik berbeda dengan pejabat karier. Pejabat Politik terdiri dari Presiden / Wapres/ Menteri / anggota DPR / Partai /Guberur / Kepala Daerah / dan seterusnya. Sedangkan pejabat karier berasal dari Aparatur Sipil Negara / PNS yang merangkak dari staf sampai tertinggi jabatan eselon I, maka PNS itu di atur oleh pejabat politik.
Pejabat politik di pilih oleh rakyat, mereka menjabat rata-rata tidak lama (jangka pendek), sedangkan pejabat karier (yang merangkak dari staf pemerintahan) untuk menjadi pimpinan / kepala, jabatannya ditentukan oleh pejabat politik, dan terpaut secara berjenjang dari kebutuhan staf sampai manajerial serta leadership.
Dalam sistem NKRI peran PNS mutlak menentukan kinerja pejabat politik. Pada saat pejabat politik tak bisa mengelola PNS dengan baik dan benar, maka kinerja mereka akan menurun, yang akan terlihat oleh masyarakat yang menaruh kepercayaan kepada mereka.
Kenapa demikian ?.
Secara struktural hierarki Nilai yang Universal adalah dimulai dari Filosofi, Norma, Peraturan Perundangan, Peraturan Pelaksanaan, dan Cara Operasionalnya. Atau kata lain Filosofi, Normatif, Strategik dan Operasional.
Sejarah menunjukkan bahwa PNS itu salah satu organ dasar vital bagi esksistensi sebuah negara. Karena syarat universal berdirinya atau filosofi eksistensi sebuah negara akan nyata bila adanya wilayah, penduduknya, pemerintahan yang diakui penduduknya. Pemerintahan itu bagian core (inti) negara. Pemerintahan ini terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) / atau PNS. Tanpa PNS ini tak ada yang bisa menyusun sistem pengelolaan negara yang harus dituangkan dalam bentuk surat – menyurat yang menjadi dokumen-dokumen untuk penyelenggaraan negara. Lakon PNS dalam pemerintahan negara oleh Montesquieu dengan Trias Politika yang kini banyak diterapkan adalah, pemisahan kekuasaan dalam sebuah negara dengan tiga peran berbeda: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang; dan Yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan dan negara secara keseluruhan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan manapun yang melanggar undang-undang. Semua peran tersebut itu dituangkan melalui surat-surat yang finalnya disebut dokumen. PNS itu bentuk hidup sebagai pelaku utama dari manusia sebagai mahluk paling cerdas bagian dari nilai filosofi universal eksistensi sebuah negara.
Dari sejarah umat manusia, awal peradaban muncul dan mengalami perkembangan pada saat adanya kitab-kitab bijak bestari yang dituangkan dalam bentuk surat / dokumen. Isi kitab-kitab itu yang di bawa oleh para utusan yang terpanggil untuk meneruskan surat itu kesegala manusia di penjuru dunia. Akibat dari tersebarnya luasnya surat-surat itu kepada umat manusia, menjadi pemicu yang tak terpikirkan akibatnya, bahkan oleh para utusan itu sendiri.
Kita dapat melihat bagaimana Injil, Al Quran, Kitab Wedha, dan lainnya yang semuanya isinya adalah surat bijak bestari merubah sejarah dunia ini dan terus berlangsung tak pernah lekang oleh waktu.
Dalam era sekarang, surat-surat berkembang luar biasa, berupa surat elektronik, gambar (bila diurai gambar dengan bilangan biner terdiri dari karakter / huruf yang juga merupakan surat), kartu elektronik (yang isinya juga surat), media-media lainnya yang kalau diteliti mendalam isinya juga surat-surat semua. Undang-Undang Dasar, peraturan perundangan semua adalah dokumen yang isinya surat.
Untuk itu maka peran PNS yang sering dikatakan “Cuma Mengurus Surat” itu amat penting dalam sebuah negara. Negara tak akan eksis bilamana tak ada Surat Deklarasi Eksistensinya. Contohnya Pernyataan Proklamasi RI, Deklarasi Kemerdekaan USA, sampai yang paling sederhana “semua anak Indonesia akan jadi anak haram, bila tak ada Surat Akta Kelahirannya”. Kita tak bisa belanja bila tak punya mata uang yang isinya juga surat.
Bahkan keruntuhan Kekaisaran Romawi yang eksis 500 tahun, juga karena ASN yang menurun kinerjanya. Yaitu pengelolaan surat-surat dokumen negara oleh ASN saat itu menurun,dimana sebelumnya imperium Romanov itu amat sangat menjaga disiplin pengelolaan surat-surat yang menjadi dokumen penyelenggaraan pemerintahan wilayah kekaisaran yang amat luas. ASN terlalu asyik dengan banyaknya sisi hura-hura seperti gladiator, kehidupan jet set, sehingga melupakan surat-surat penting seperti strategi dan asupan logistik yang harus di kirim ke seluruh Jenderal yang nun jauh dilapangan.
PNS amat menentukan kemajuan sebuah negara, tanpa PNS tak akan ada negara. Buktikan saja negara-negara yang maju saat ini di dunia ini memilki PNS yang luar biasa, mereka membangun mengembangkan surat-surat / dokumen itu dengan luar biasa, sehingga dampaknya menjadi amat luar biasa bagi umat manusia. Singapura. Misalnya sebuah negara yang melakukan administrasi persuratan yang paling handal di Asia, sehingga dokumen pabean, perbankan, moneter, dan lainnya menjadi kepercayaan global. Dari pengelolaan persuratan yang handal itulah uang datang sendiri masuk ke negara ini, mengalir deras dengan mengagumkan. Negara ini minim Sumberdaya Alam, namun bisa menjadi makmur karena manajemen persuratannya yang canggih.
Kelahiran dunia usaha / swasta dan aspek legalitasnya muncul karena surat yang dibuat oleh ASN, misalnya Surat Ijin Usaha, KTP, dan aneka dokumen lainnya. Swasta tak mungkin memulai kegiatannya secara harmonis / legal / konstruktif tanpa dokumen surat yang syahih yang diformulasi dan dikeluarkan oleh ASN. Proyek-proyek besar perintis / pilot di daerah yang terpencil tak akan mungkin ada swasta yang dapat merintisnya, kecuali swasta yang sudah legal formal mapan eksistensinya berdasarkan dokumen absah dari ASN. Swasta defaultnya / sifat bawaannya adalah profit oriented atau harus ada keuntungan yang muncul dari perannya, kalau tidak, maka swasta akan “hang” atau merugi dan menganggur. Keterpautan swasta dan ASN amat penting, karena sukses stori sebuah negara ialah terciptanya tata kepemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih, yang menjamin dunia swasta / masyarakat berkreasi proaktip dan produktif untuk bersama-sama menghasilkan Produk Domestik yang terus meningkat berkualitas. Hal ini sesuai dengan Terminologi PBB bahwa Good Governance & Clean Government itu ialah hubungan yang harmonis dan konstruktif antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Berbahagialah PNS / ASN, karena kita mengelola surat menyurat, baik dari PNS berperan sebagai Pengantar Surat, Tukang Agenda, sampai yang tertinggi, kita bersama-sama adalah orang amat penting dalam sebuah negara, bahkan bila kita beragama berTuhan Allah, maka sampai sekarang Tuhan Allah masih memakai surat melalui kitab-kitabnya untuk umat manusia di dunia ini.
Kekuatan surat memang ajaib, bahkan tak mampu manusia meramalkan dampak dari sebuah surat yang bergulir kemana-mana. Karena surat itulah yang menjadi media penyampaian data / informasi yang akan berkembang menjadi inspirasi inovasi revolusi evolusi pemikiran menghasilkan hal-hal yang mungkin dapat kita perkirakan dan bahkan tak dapat kita kira.
Pengelolaan data / informasi itulah makanan sehari-hari ASN, mereka memulai hari-harinya bekerja dengan memikirkan data / informasi apa yang akan dihimpun untuk bahan / material menerbitkan surat menjadi dokumen yang akan menghantarkan pesan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Kiranya menjadi renungan, dan saya menyurat “salam damai sejahtera” kepada seluruh PNS dimanapun berada. Selamat bersurat menjadi tersurat dan tersirat membawa berkat.
Baca Artikel Terkait ............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H