Meskipun banyak info tentang petir, Mitologi Nordik Thor sang dewa petir barangkali sebagai salah satu upaya manusia mencoba memahami fenomena alam yang dahsyat dan masih misterius ini. Dalam skala amat kecil petir ini seperti loncatan cahaya blitz kamera atau yang terlihat saat korsleting kabel listrik terjadi.
Kalimantan Tengah bukan hanya punya orang hutan, khusus di Kota Palangkaraya atau Palangka Raya berdasarkan data dan penjelasan fenomena petir Palangka Raya Stasiun Klimatologi Banjarbaru adalah tertinggi intensitas petirnya di Indonesia. Kampus Universitas Negeri Palangkaraya di sebut juga Kampus Tunjung Nyahu atau Pangkalan Petir. Selain itu kota ini juga termasuk kawasan lintas nol khatulistiwa. Seorang paranormal mengatakan bahwa kota Palangka Raya yang batu pertama pembangunannya diletakkan Presiden Pertama RI DR. Ir. Soekarno pada 23 Mei 1957, merupakan kota yang di jaga empat penjurunya oleh empat kekuatan supranatural gaib yang keberadaanya terkait dengan kedahsyatan petir yang terjadi di kota ini.
Saat bunyi guntur guruh terasa pijakan di bumi dan pikiran gonjang ganjing dengan ragam suara yang timbul juga beragam seperti ledakan bom, meriam, senapan, granat, pistol, dan lainnya. Gelegar yang menggetarkan nyali. Letusan seperti bunyi bulat bergaung menggetar jiwa. Lidah petir disertai suara seperti geseran menggeratak gerbong kereta elmaut dari langit. Gemuruh panjang seperti tak berhenti frekuensi suara naik turun bergetar hebat. Mendesis seperti ular disertai ledakan dahsyat. Menurut dongeng, petir merupakan salah satu senjata karunia alamiah Yang Maha Kuasa mengurangi serangan roh jahat yang berkeliaran di angkasa muka bumi, menjaga keseimbangan udara terhadap serangan partikel jahat yang memasuki atmosfir bumi, juga menjadi pelindung menakutkan agar mahluk alien yang barangkali memantau bumi menjadi tidak berminat menguasai bumi.
Pengalaman pribadi penulis dan famili Berterima Kasih & Salut Tak Terhingga kepada Komunitas Gamer Online "Buana", Pemadam: (PDIP & Pemerintah Kota Palangkaraya), Warga, Kerabat, Saudara, handai taulan yaitu Atas Keperdulian & Respon Amat Cepat Akurat membantu pertamakali menggalang upaya respon cepat Memadamkan Kebakaran akibat sambaran Petir pada atap rumah kami pukul 02:10 WIB subuh (08/03/2015) di Jl S.Buana I/7A Bukit Hindu, Palangka Raya. Meskipun api sempat berkobar di atap rumah kami, dalam waktu satu jam berhasil dipadamkan oleh lima buah mobil pemadam dan tiga buah pemadam kecil dari komunitas. Atap rumah tersebut dapat direnovasi dengan biaya Rp. 61 juta. Pemasangan penyalur petir standar nampaknya berhasil mengatasi terulangnya bahaya tersebut.
[caption caption="Kejadian nyata akibat petir di Palangka Raya 08/03/2015"][/caption]Foto kebakaran atap sebuah rumah di Jl. Sangga Buana akibat petir tanggal 08/03/2015 di Palangka Raya.
Selang waktu satu Minggu terjadi rumah yang jaraknya satu kilometer dari rumah saya terbakar habis akibat petir. Beragam kasus sambaran petir terhadap obyek di Palangkaraya cukup banyak namun belum terdata dengan resmi lengkap. Hantaman petir terhadap manusia sudah banyak terjadi dan rata-rata korbannya langsung tewas. Pengalaman penulis selama hidup di Palangka Raya, khususnya terhadap alat elektronik, saat sistem jaringan broadband internet memakai kabel tembaga, amat sering terjadi petir masuk melalui kabel tembaga merusak router, server dan lain-lainnya. Namun sekarang dengan koneksi kabel fiber optik, kerusakan alat yang terkoneksi dalam sistem ini menjadi amat berkurang atau hampir tak ada lagi.
Nampaknya Palangka Raya tidak sendirian dalam hal kuatnya petir, data menunjukkan Singapura, Bogor dan lain-lain kota dunia juga terpapar petir yang kuat. Namun masyarakatnya tak khawatir bahkan merasa terbiasa dengan keadaan ini. Petir Palangka Raya bila di kaji dampak positipnya yaitu mendorong manusia untuk membangun / mengembangkan infrastruktur yang mampu mengurangi bahkan menghindari dampak petir, sebagaimana pemanfaatan serat optik.
Dari referensi petir yang ada di dunia, banyak ahli yang mencoba mengungkap rahasia petir ini dengan beragam cara, baik yang masuk nalar maupun absurd. Nilai potensial petir ini untuk keuntungan kemanfanfaatannya bagi kehidupan manusia tentu saja suatu saat akan terungkap oleh kecerdasan manusia hanya tergantung waktu, tenaga, biaya dan keberuntungan untuk menemukannya. Saya juga pernah bertanya kepada seorang paranormal yang amat terpandang di Palangkaraya tentang peluang secara konsep magic mengendalikan petir. Namun amat mengejutkan jawabannya, yaitu “saya nyerah !, tak ada kekuatan magic mahluk hidup di dunia ini yang mampu mengatasi kekuatan petir, yang ada hanyalah memohon kepada yang Kuasa agar terhindar dari sambaran petir.” Cara tradisional mencegah petir seringkali disarankan menaruh sepotong bambu “lamiang” di posisi paling atas bagian dalam atap rumah, bambu lamiang yaitu serupa bambu untuk membuat suling. Moral dari cara ini adalah bambu terpaut dengan harapan yang ditaruhkan pada bambu itu yang bila ditempatkan pada posisinya akan selalu setia berada di posisi tersebut. Kesetiaan merupakan simbol yang selalu dihargai sebagaimana unsur alam matahari menyinari bumi tanpa mengeluh.
Seperti orang menatap matahari terbit dan turun keperaduan, indahnya pemandangan saat pelangi, maka wacana revolusi pemikiran Obyek petir ini barangkali dapat dikembangkan sebagai obyek wisata unik baru, misalnya dengan membangun atap hotel yang tembus pandang sambil di ranjang menatap kesibukan unsur alam guntur guruh petir bercengkerama di langit Palangkaraya, seraya minum kopi seduhan air Sungai Kahayan. Atau membuat menara petir yang fungsional dengan fasilitas wisata. Hah??
----------------------------------- EoF -------------------------------